FPKB Tetap Mengedepankan Musyawarah Mufakat
Jakarta-FPKB DPR RI selama ini selalu konsisten mengedepankan musyawarah mufakat untuk mencari jalan tengah konflik berkepanjangan di DPR RI. FPKB DPR RI menyesali berlarutnya konflik antar dua kubu di DPR, hal ini harus segera diakhiri.
Demikian bunyi pers release FPKB yang disampaikan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR Helmy Faisal Zaini siang ini, Kamis (13/11/2014) dalam jumpa pers di ruangan rapat fraksi di Gedung Nusantara I, DPR RI, Jakarta Pusat.
Hadir dalam jumpa pers tersebut pimpinan Fraksi PKB, yaitu Ketua Fraksi PKB Helmi Faisal Zaini, Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding, Sekretaris Fraksi PKB Jazilul Fawaid dan Ketua DPR Sementara versi KIH, Ida Fauziah.
FPKB DPR RI menyadari konflik yang terjadi di DPR berakibat pada terganggunya kerja-kerja parlemen terutama pembentukan Alat Kelengkapan Dewan yang bermitra kerja dengan Pemerintah dan hal ini juga mempengaruhi kerja Pemerintah dalam membuat membuat kebijakan.
Untuk kepentingan bersama terkhusus untuk kepentingan rakyat, komunikasi antar petinggi di dua kubu harus segera mencari titik temu kesepahaman bersama sehingga DPR dapat segera bekerja lebih cepat karena agenda kerja parlemen yang terbengkelai akibat konflik yang berkepanjangan ini.
FPKB DPR RI menghimbau kepada semua pihak untuk tenang, berpikir jernih dan mempercayakan kepada petinggi dua kubu dalam menyelesaikan konflik yang berkepanjangan ini.
FPKB DPR RI juga menghimbau kepada semua anggota DPR RI pada masing-masing kubu untuk menahan statemen yang akan memperkeruh penyelesaian konflik di DPR, FPKB DPR RI meyakini melalui mekanisme komunikasi politik petinggi kedua kubu konflik ini akan segera berakhir dan menghasilkan kesepakatan bijak yang bisa diterima oleh semua pihak.
FPKB DPR RI berharap titik temu antar dua kubu diselesaikan oleh petinggi kedua kubu dengan sikap kenegarawanan, mengutamakan kepentingan bersama, toleransi dan menghilangkan ego masing-masing pihak demi kehormatan lembaga DPR dan menjaga kepercayaan Rakyat.
