Hari Jadi ASEAN Ke 50, Ketum PKB: Kita Perkuat Indonesia Tampil di Pentas Global
JAKARTA - Sejak berdiri 50 tahun silam, ASEAN adalah organisasi regional paling stabil dan Indonesia berperan besar untuk itu. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar dalam memperingati hari jadi ke 50 tahun Organisasi Negara-Negara Asia Tenggara yang bertepatan pada hari ini.
"Selamat hari jadi ASEAN ke 50. Sebagai warga PKB, kita harus memenangkan persaingan global di ASEAN sesuai Mukernas PKB, 5-6 Feb 2016," ucapnya di Jakarta, Selasa 8/8.
Menurutnya, ada banyak tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Indonesia paling tidak siap dalam sumber daya manusia menghadapi MEA. Namun demikian, dia menambahkan, MEA harus kita dukung karena ada 8,8% dari total penduduk dunia (591 juta jiwa) bergerak dinamis di dalamnya.
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden Soesilo Bambang Yudoyono itu menjelaskan, Banyak manfaat MEA bagi Indonesia, seperti permintaan tenaga kerja di ASEAN yg meningkat, tapi hambatan pun ada soal mutu tenaga kerja. Kendala lainnya adalah minimnya infrastruktur yang tersedia menuju pelosok pedalaman yang masih terbatas.
"Kita bantu upaya Pak Jokowi membenahi ketersediaan dan kualitas infrastruktur untuk berpacu dalam MEA. MEA bukan hambatan dan ketakutan. Bagi warga PKB, ayo jadikan MEA tantangan baru untuk Indonesia 2045 nanti," celotehnya.
Sejak dulu sejarah menunjukkan, MEA sudah ada dari pertalian hubungan dan kerjasama perdagangan antar kerajaan di Asia Tenggara. ASEAN adalah satu identitas dari 10 negara.
Ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah see game 2018 mendatang menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai satu kekuatan khususnya dalam olahraga. Namun tidak cukup hanya disitu, Cak Imin berharap ASEAN, khususnya Indonesia, bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 atau Olimpiade 2032.
"Kita perkuat untuk Indonesia tampil di pentas global. Sebagai negara paling utama di ASEAN, Indonesia harus memimpin organisasi ini dalam arti pengaruhnya yang dominan," tukasnya.[]
