Lulusan SMK Justru Banyak Menganggur, Arzetti Tawarkan Solusi ini
SIDOARJO - Anggota DPR RI Fraksi PKB, Arzetti Bilbila, mengaku prihatin terhadap tingginya tingginya angka pengangguran dari lulusan SMK.
Sebagai Anggota Komisi X DPR RI yang berkecimpung di bidang pendidikan dan ekonomi kreatif, Arzeti kecewa, karena seharusnya lulusan SMK diharapkan paling maksimal menyerap lapangan pekerjaan yang ada.
Hal ini dismpaikan Arzetti saat melaksanakan agenda Reses IV tahun 2017 di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia memamparkan dari rekapitulasi dapodik (data pokok pendidikan nasional-red) 2017, jumlah siswa SMK sebanyak 4,63 juta siswa, jika dibagi per-angkatan maka tiap tahunnya rata2 1,5 siswa lulusan SMK.
"Ini kan sangat potensial menjadi angkatan kerja yang handal dan produktif.
Namun rilnya menurut BPS tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2017 yaitu 5,33% atau sebanyak 7,01 juta orang dipastikan pengangguran dari 131,55 juta orang. Yang memprihatinkan ternyata tertinggi sebesar 9,27% pengangguran terbuka itu latar SMK," terang Arzetti, sabtu, 13/05.
Legislator yang juga pernah aktif di dunia modeling ini berpendapat harus segera dicarikan solusi dari problem ini. Ia menegaskan harus ada sinkronisasi antara lulusan SMK dengan dunia kerja. Lulusan SMK harus dunia kerja artinya peserta didik diberikan modal keilmuan dan keterampil yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja dan industri yang berkembang saat ini.
Selain itu, SMK harus dicetak menjadi pengusaha, dan wirausaha baru, kalau lowongan pekerjaan itu terbatas maka disinilah peran lulusan SMK berperan menjadi enterprener baru yang menciptakan peluang baru.
"Jika kita tidak segera mencari jalan keluar bisa jadi karena kita gagal membentuk lulusan SMK berkualitas," tandasnya.
Dalam kunjungan ini, Azetti juga memberikan bantuan sarpas dari Kemendikbud ke beberapa SMK yang dikunjunginya. Saat melakukan kunjungan, Arzetti selalu nampak hangat dan supel bergaul dengan para siswa dan siswi.