Catatan Akhir Tahun 2015, PKB Tegas Tolak Kenaikan TDL
Jakarta- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak rencana pemerintah menaikkan kembali tarif dasar listrik 450 volt ampere (VA) dan 900 VA. Kondisi tersebut semakin menambah tekanan bagi daya beli masyarakat menengah kebawah.
"PKB secara tegas menolak dan sekaligus mendesak pemerintah agar rencana menaikkan tarif listrik bagi tegangan 450-900 VA di tahun 2016. Para pelanggan listrik dengan tegangan 450-900 VA perlu tetap diberikan subsidi mengingat mayoritas pelanggannya adalah rakyat lapisan bawah dan usaha mikro dengan begitu daya beli masyarakat akan tetap terjaga," kata Ketua Umum DPP PKB. H. A. Muhaimin Iskandar saat menyampaikan keterangan pers catatan akhir tahun PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (28/12).
Cak Imin- sapaan akrab H. A. Muhaimin Iskandar- menuturkan selain masalah listrik, PKB mengkritisi pendapatan negara baik yang berasal dari pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Menurut Cak Imin, rendahnya penerimaan pajak dan PNBP dikarenakan pemerintah menitikberatkan pada target. Tidak melihat faktor lesunya ekonomi.
"Kenyataannya pemerintah pada APBNP 2015 menurunkan target menjadi 85 persen dari total target Rp 1.294,2 triliun, melihat waktu yang sempit sampai akhir 2015 maksimal 80 persen dari target atau sebesar Rp 1.035,3 triliun. PNBP juga belum selesai contohnya PNBP sektor kelautan pada 2015 ditargetkan 1,3 triliun namun terealisasi Rp 40 miliar jauh dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp 300 miliar," papar Cak Imin.
PKB juga memberikan saran terkait dengan investasi yang masuk ke Indonesia. Menurut Cak Imin, pemerintah perlu menyeleksi investasi yang hanya berdampak bagi ketersediaan kesempatan kerja. Menrutnya investasi yang masuk sekarang adalah uang liar (hot money) yang tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
"Perlu menentukan investasi yang dapat menjadi maslahat bagi masyarakat. Investasi yang masuk harus terus didorong berupa investasi yang berorientasi pada industri manufaktur," saran Cak Imin.
