|  | 

Berita Nasional

FPKB Desak Pemerintah Batalkan Ratifikasi FCTC Tentang Tembakau

Jakarta-Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang atau membatalkan rencana ratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Pasalnya, jika pemerintah menyetujui ratifikasi FCTC dengan meregulasi tembakau secara ketat maka akan membunuh sektor industri tembakau nasional.

"Pemerintah perlu mengkaji ulang untuk meratifikasi FCTC ini. Instrumen ratifikasi paradigmanya harus clear dulu. Kepentingan nasional harus nomor satu," kata Sekretaris Fraksi PKB, Muhamad Hanif Dhakiri dalam acara Dialog Publik bertemakan Framwork Convention On Tobacco Control (FCTC) Kepentingan Siapa? Di Ruang FPKB DPR RI, Jakarta, Rabu (26/2/2014)

Menurut Hanif arus lalu lintas barang dan jasa sangat masif dan berlangsung secara tidak adil dalam globalisasi. Barang masuk ke Indonesia sangat mudah sementara untuk menjual produk nasional ke luar negeri dipersulit. Sehingga ratifikasi ini dinilai akan merugikan Indonesia.

"Kita mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri dipersulit karena dinilai unskilldan uneducated. Sementara orang luar negeri dengan mudah masuk ke Indonesia dan maunya diterima terus. Ini tidak adil," kata Hanif.

Selain itu, PKB menilai apabila Indonesia menandatangani ratifikasi FCTC itu akan membunuh konstituen rakyat. Sebab, ada 6,1 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung di sektor tembakau nasional.

"Dari 6,1 juta tenaga kerja dari sektor hulu hingga hilir tembakau, separuhnya adalah petani. 600 ribu lainnya adalah buruh pabrik. Sehingga kalau diratifikasi akan membunuh konstituen rakyat. Padahal sumbangsihnya untuk negara cukup besar," ujar Hanif

Sementara, Wakil Ketua Baleg DPR RI Abdul karding menjelsakan mengapa PKB mempunyai konsen khusus soal FCTC ini. “Karena kita menyadari, punya tanggungjawab soal masyarakat yang terlibat dalam industry tembaku ini”, jelasnya.

Menurut Karding, industri tembakau merupakan salah satu industri di Indonesia yang seluruhnya komponen lokal atau asli dari Indonesia mulai dari hulu sampai hilir. “Di zaman krisis lalu, industri rokok merupakan satu-satunya industri yang tidak tergerak atau terkena dampak dari krisis sama sekali”urainya.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.