|  |  | 

Pojok Parlemen Suara Dapil

“Gus Dur Urusan Hati, Jangan Tanya Soal Itu”

SURABAYA - Sejarah tidak bisa diulang. Bahkan, siapapun tidak boleh melupakan seperti kacang lupa pada kulitnya. Dinamika politik yang terjadi di PKB juga mewarnai sejarah politik negeri ini.

Imbas dari dinamika politik itulah yang membuat PKB banyak mendapat pandangan miring terhadap sosok sang pendiri, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Bahkan ada yang menganggap bahwa PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar menjadi pengkhianat Gus Dur.

Rupanya padangan miring tersebut 100 persen salah. Sekjend DPP PKB Imam Nahrowi menepis tudingan-tudingan miring tersebut. Justru di PKB-lah semua ajaran-ajaran Gus Dur diimplementasikan.

"Gus Dur itu dianggap sebagai Bapak Bangsa. Di PKB sosok Gus Dur adalah Mahaguru PKB. Karena itu, segala pandangan politik dan perbuatan Gus Dur mencerminkan terkiat bangsa ini. Gus Dur sangat memahami betul akar budaya dan tradisi nusantara. Itu yang dijaga oleh PKB hingga kini," jelas Cak Imam, panggilan akrab Imam Nahrawi, ketika berbincang dengan Okezone di Nahrawi Center, Jalan Gayungsari Barat, Surabaya.

Di PKB, tegas Cak Imam, sosok Gus Dur tidak dijadikan sebagai komoditas politik untuk mendulang suara. Namun, ajaran-ajarannya benar-benar diimplementasikan.

"PKB dalam aplikasi kekuasaanya selalu mencerminkan sejarah itu. Ketika beliau menjadikan PKB sebagai partai politik pluralis maka itu sesuatu yang nyata dan tidak bisa dipersoalkan," katanya. “Dan sekarang dapat dilihat partai mana yang mengamalkan ajaran-ajaran Pluralisme Gus Dur.”

Ia mencotohkan, dalam acara di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Sulawesi Utara diwarnai dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran, kemudian bersholawat. Selanjutnya, Dewan Syuro mengucapkan doa dan beberapa pendeta juga bergantian untuk berdoa.

"Ketika datang ke acara itu saya sempat menangis. Benar-benar nuansa kebersamaan tercermin di sini. Ini adalah contoh kecil kami mengamalkan ajaran-ajaran Gus Dur tentang pluralisme. PKB langsung bekerja konkrit tidak hanya retorika dan wacana saja," tegasnya.

Selain itu, banyak pejabat teras PKB di luar Jawa yang memang non-muslim seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara (Sulut), Sumatara Utara (Sumut), Ternate dan lain-lain. Mereka memang pencinta Gus Dur dan PKB. Terlebih lagi mereka juga mencintau NU.

"Bahkan di Papua, PKB selalu mengirim salah satu anggota dewannya ke Senayan, Karena mereka memang cinta kepada Gus Dur. Gus Dur telah membuktikan mengembalikan Irian Jaya ke Papua sewaktu menjadi Presiden yang diusung oleh PKB. Sejarah itu banyak dikesampingkan. Kami bangun bagaimana kebinekaan ini diimplementasikan tapi tidak meninggalkan kultur," jelas pria kelahiran Bangkalan ini. (okezone)

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.