Petani Telukjambe: Terimakasih Fraksi PKB
JAKARTA - Petani Telukjambe mengucapkan terima kasih kepada Fraksi Partai kebangkitan Bangsa (F-PKB) yang telah membantu mereka. Pasalnya, sejak awal kriminalisasi yang mereka alami 2012 bru F-PKB yang menerima aduan mereka di Parlemen.
“Kami petani yang tergabung dalam Setikat Tani Telukjambe Bersatu (STTB) mengucapkan terimakasih kepada F-PKB yang telah membantu kami,” ucap Ketua STTB, Maman Nuryaman saat di temui seusai bertemu dengan Ketua F-PKB DPR RI Hj. Ida Fauziyah, Kamis, 23/3. Maman menuturkan, Petani Telukjambe termasuk masyarakat yang terkena bencana yang dibuat oleh oleh manusia dan perusahaan.
“Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih banyak yang sebanyak-banyaknya, karena ternyata F-PKB yang telah peduli terhadap masyarakatnya,” tuturnya.
Kedatangan STTB ini ke F-PKB merupakan kali kedua setelah dua hari yang lalu (21/3) mengadukan nasibnya. Ketua F-PKB, Hj. Ida Fauziyah mengundang para petani ini untuk memberikan bantuan berupa uang tunai kepada para petani korban kriminalisasi ini.
“Sementara kami hanya bisa memberikan sedikit bantuan untuk bapak-ibu, semoga dapat membantu,” ucap Ida.
Sebagai aktifis perempuan, Ida juga menyampaikan keprihatinanya akan nasib yang dialami oleh ibu-ibu dan anak-anak masyarakat Telukjambe. Selain kehilangan harta benda, anak-anak mereka putus sekolah dan terlantar.
“Kasihan anak-anak yang seharusnya belajar, bermain, sampai putus sekolah juga ibu-ibu mereka karena terusir dari kampung halaman mereka,” ucap Ida.
Ida juga sangat menyayangkan akan hal ini karena penanganan yang sangat lambat. Untuk itu, ida menginstruksikan kepada kapoksi Komisi II untuk cepat tanggap dan menyelesaikan masalah ini.
“Kami punya wakil ketua dan beberapa anggota di Komisi II, dan sudah saya perintahkan untuk memanggil pihak-pihak yang bersangkutan agar persoalan ini cepat selesai,” jelas ida.
Sebelumnya sebanyak 15 orang petani yang dikriminalisasi berjalan kaki dari Karawang ke Jakarta untuk mengadukan nasibnya, karena kehilangan harta benda dan anak anak mereka putus sekolah.[]
