|  | 

Berita Nasional

Dinas Purbakala Sengaja Biarkan Situs-situs Islam Hancur

DISKUSITITIK08JAKARTA - Ketua Lembaga Seni dan Budaya PBNU, Agus Sunyoto, mensinyalir ada kesengajaan pemerintah daerah membiarkan situs-situs purbakala terbengkalai. Situs purbakala, termasuk situs islam makam wali songo yang saat ini lebih banyak dikelola masyarakat dapat menghancurkan situs-situs tersebut.

Dalam diskusi yang digelar Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, budayawan NU ini mengkritik keras hal tersebut. "Ada pembiaran memang agar jangan berada dibawah pengawasan Dinas Purbakala. Silakan saja serahkan masyarakat. Tujuannya apa? Ya biar habis,” terang Agus Sunyoto.

Salah satu contoh akibat pembiaran ini, tambah Agus, adalah makan Sunan Ampel yang telah berganti orisinalitasnya. “Makam-makam kuno di kompleks makam Ampel itu nisannya sudah diganti baru. Nisan aslinya sudah hilang. Bekas umpaknya masjid Ampel juga hilang. Mungkin sudah di pasar gelap itu. Ampel tidak bisa disebut situs purbakala lagi. Sepuluh tahun lagi bisa tinggal dongeng,” ungkapnya.

Bahkan, misal lainnya, situs makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Makam aslinya hanya tinggal areal kecil saja. Di kanan kirinya pun sudah berdiri bangunan besar berlantai tiga.

Naifnya, imbuh Agus, gedung tiga lantai itu dibangun pemerintah atas dasar komersil. Dengan alasan aktivitas ziarah kubur yang ramai kemudian mendatangkan income besar untuk daerah.

“Saya berharap kalau RUU Kebudayaan diundangkan, ya pemerintah lebih serius lah urus situs-situs makam kuno itu. Jangan diserahin juru kunci. Juru kunci itu nggak paham kepurbakalaan,” tutup penulis buku Atlas Walisongo ini.

Dalam diskusi Fraksi PKB yang mengambil tema "kebudayaan antara warisan dan kebudayaan" selain Agus Sunyoto, hadir juga menjadi narasumber dari anggota komisi X DPR, Krisna Mukti dan seniman sekaligus artis tiga zaman, Titiek Puspa. (ZA)

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.