|  | 

Berita Nasional

Fatayat NU Kerja Wujudkan Indonesia Beradab dengan Kesetaraan Gender

foto 2Harlah Fatayat NU ke 65

JAKARTA- Fatayat NU genap berusia 65 tahun pada tahun 2015 ini. Hari ini (24/4) pengurus dan anggota Fatayat NU menggelar hari lahir (harlah) dan launching kongres ke XV badan otonom NU tersebut dengan mengambil tema “Mewujudkan Ikhtiar Perempuan NU untuk Indonesia Berkeadaban” di Lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Pusat.

“Salah satu prasyarat mewujudkan keberadaban sebuah bangsa adalah ketikka negara dan masyarakat dapat membangun keadilan dan kesetaraan antara kaum laki-laki dan perempuan,” kata Ketua Umum Fatayat NU, Ida Fauziyah dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan peserta harlah.

Namun, lanjut Ida yang juga anggota DPR RI ini menyayangkan potensi perempuan bertolak belakang dengan fakta tentang nasib perempuan. Ia mengutip data dari World Bank, dari 28 juta jumlah penduduk miskin di Indonesia, 63 persen adalah penduduk perempuan miskin yang tinggal di perdesaan.

“Situasi ini dampak dari praktik dan pendekatan pembangunan selama ini yang masih menempatkan perempuan sebagai obyek, bahkan kerap menjadi korban pembangunan. Semakin parah perempuan seringkali mengalami diskriminasi baik tingkat keluarga, masyarakt hingga Negara,” imbuh Anggota Komisi I DPR RI ini.

Ida mengatakan sebagai organ perempuan NU, Fatayat NU akan terus memperjuangkan terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender sebagai salah satu pilar utama bagi terwujudnya Indonesia yang berkeadaban. “Fatayat NU berkomitmen berada di garis terdepan mendorong terwujudnya keadilan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan secara proporsional,” tambah Ida.

Ia berharap diusia 65 tahun ini Fatayat NU menjadikan momentum untuk mendorong keterlibatan secara aktif perempuan dalam pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan hingga pemanfaatan hasil pembangunan. “Semoga di usia yang matang memasuki 65 tahun berhidmat, peran Fatayat NU bisa terlibat aktif dalam pembangunan bangsa,” kata Ida mengakhiri sambutan.

Sementara Ketua Umum PBNU, Prof. KH. Said Aqil Siraj berpesan kepada Fatayat NU diusia 65 tahun mampu menunjukkan sebagai kelompok perempuan islam yang berbudaya dan beradab pada dunia. Menurutnya Fatayat NU sudah harus memikirkan juga perdamaian dunia.

“Hendaknya berbicara bukan hanya kekerasan pada perempuan dan kesetaraan gender karena itu otomatis. Tapi tunjukkan pada dunia kelompok yang berbudaya dan beradab, kelompok perempuan yang mengerti islam secara luas,” Kata Said Aqil didepan pengurus dan anggota Fatayat NU.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.