|  | 

Berita Nasional

Indonesia Harus Jadi Pelopor Kedaulatan Energy di Asia-Afrika

pkbJAKARTA – Gegap-gempita peringatan Konfrensi Asia Afrika (KAA) digelar pekan ini di Jakarta dan Bandung. Indonesia sebagai tuan rumah KAA yang ke 60 ini diharapkan menjadi pelopor kemerdekaan dan kedaulatan sektor energy di dua benua ini.

Pandangan tersebut diungkap Syaikul Islam pada posisi strategis Indonesia sebagai tuan rumah KAA. "Indonesia harus memperjuangkan negara-negara Asia dan Afrika agar tidak lagi dijajah sumber daya energinya,” ungkap Syaikhul Islam melalui pesan elektronik, Jakarta, selasa 21 april 2015.

Dalam merefleksikan sejarah perjalanan KAA, Syaikhul Islam yang juga anggota Komisi VII yang membidangi ESDM berpendapat, bangsa-bangsa Asia dan Afrika dari dulu hingga sekarang selalu dilanda tantangan yang kompleks, terutama di sektor energi. “Dari dulu hingga saat ini, sumber daya alam Asia dan Afrika dijajah oleh Barat,” imbuh alumni al-Azhar, Kairo ini.

Apalagi, politisi PKB ini juga mengidentifikasi, perang dan konflik di kawasan Asia dan Afrika disebabkan oleh perebutan sumber daya energi. Karena itu, dalam menghadapi tantangan perubahan geopolitik dan geostrategis yang sangat dinamis, dirinya mewanti-wanti pemerintah agar KAA jangan sampai hanya sebatas seremonial belaka.

Lebih dari itu, pria yang akrab disapa Gus Syaikhu ini berharap, KAA harus menghasilkan sikap politik bersama negera-negara peserta KAA dalam kemerdekaan dan kedaulatan energy di dua benua ini.

"Peringatan KAA harus dijadikan introspeksi bagi bangsa kita. Spirit anti imperialisme dan kolonialisme KAA harus jadi ruh kebijakan pengelolaan sumber daya alam nasional kita. Untuk itu, saya mendorong agar pemerintah kita berani melahirkan sikap politik Asia dan Afrika dalam bidang kedaulatan energi. (eR2)

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.