|  | 

Berita Nasional

PEREMPUAN HARUS MAKSIMALKAN RUANG POLITIK

Peggy,Anggota FPKB asal Papua

Peggy,Anggota FPKB asal Papua

JAKARTA – Sosok perempuan inspiratif ini merupakan simbol kebangkitan peran perempuan. Meski bukan perempuan yang turun langsung di medan peran perang, Kartini adalah Pahlawan Nasional. Sebab melalui dirinya, perjuangan hak-hak perempuan di Indonesia disandingkan.

Hari Kartini yang selalu diperingati pada tanggal 21 april adalah cermin refleksi bahwa setiap perempuan di tanah air harus memiliki peran yang sama dalam pembangunan. Hal tersebut ini yang di sampaikan Peggy Patricia Patippi, dalam merefleksikan peranan dan sejarah Kartini.

Peggy Patricia Patippi adalah adalah satu-satunya anak Papua dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) yang berhasil duduk di kursi wakil rakyat DPR-RI. Latar belakang politik yang cukup kuat diturunkan dari sang ayah yang merupakan mantan Gubernur Papua, Jacob Pattipi, dan suaminya yang merupakan seorang Wakil Bupati Mimika, Abdul Mu'is.

Sebagai anggota DPR RI, Peggy begitu biasa disapa, memang telah terbiasa dengan kerja keras. Baginya, perempuan punya tanggungjawaab yang sama dalam mengisi pembangunan. Apalagi dalam ruang-ruang politik bagi perempuansudah disediakan. Peggy pun ingin memaksimalkan peran perempuan dari dapilnya.

“Peran perempuan itu sudah ada. Saya berharap ruang-ruang politik itu harus dimaksimalkan”, ungkap Peggy penuh semangat.

Dalam Undang-undang No. 10 tahun 2008 tentang Pemilu Legislatif dan Undang-undang No. 2 tahun 2008 tentang Partai Politik (Parpol), kuota keterlibatan perempuan dalam dunia politik adalah sebesar 30 persen, terutama untuk duduk di dalam parlemen. Bahkan dalam Pasal 8 Butir d UU No. 10 tahun 2008, disebutkan penyertaan sekurang-kurangnya 30 persen keterwakilan perempuan pada kepengurusan parpol tingkat pusat sebagai salah satu persyaratan parpol untuk dapat menjadi peserta pemilu.

Hal inilah yang menurut perempuan lulusan STIM-LPMI Makassar, masih menjadi tantangan untuk dimaksimalkan. Bahkan, lanjutnya, tantangan memaksimalkan kuota 30 persen keterwakilan perempuan di daerahnya, justru dikarenakan kurangnya kesadaran kaum laki-laki terhadap peran-peran perempuan.

“Tantangannya adalah kaum lelaki tidak mau memberikan kepada kaum perempuan peran yang sama-sama punya tanggungjawab dalam mengisi pembangunan,” imbuhnya tegas.

Melalui perannya saat ini, Peggy pun ingin menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan Indonesia, khususnya dari Papua. Kerja keras dan pengabdianya, dipersembahkan seutuhnya untuk perjuangan kaum perempuan.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.