|  | 

Berita Nasional

Kongregasi Suster Gembala Baik Mengadu ke Fraksi PKB

Audiensi dgn Suster-Romo Gereja diluar NegeriJAKARTA- Kongregasi suster gembala baik atau Religious Women of the Good Shepherd (RGS) mengadu ke fraksi PKB terkait permasalahan buruh migran pada Selasa (14/4) malam. Banyak warga yang kurang mendapatkan pendidikan tertipu oleh perusahaan jasa tenaga kerja indonesia (PJTKI) nakal.

Dengan iming-iming mendapat kerja di luar negeri, para anak yang hanya lulusan pendidikan dasar tergiur ajakan PJTKI. Mayoritas calon TKI yang direkrut berada di pelosok desa. Terutama daerah NTT dimana banyak PJTKI yang beralamat di luar daerah bisa dengan mudah merekrut anak muda.

"Kami minta perhatian lebih pemerintah ke daerah NTT, karena sekarang sedang ada perekrutan besar-besaran oleh PJTKI nakal yang kemudian ditampung di Tangerang atau Batam sebelum disalurkan ke luar negeri. NTT jadi sasaran sangat mudah bagi PJTKI yang tidak bertanggung jawab karena daerah disana masih tergolong miskin dan pendidikan rendah," ujar perwakilan RGS, Rita saat audinesi dengan Fraksi PKB di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/4) malam.

Belum lagi, lanjut Rita nasib mereka di luar negeri seperti Hongkong, Taiwan atau Malaysia dapat dipastikan kesulitan. Ia menuturkan pendampingan RGS di Hongkong misalnya menemukan TKI yang tidak menguasai bahasa mandarin atau inggris.

"Banyak TKI kita terutama yang berasal dari NTT banyak yang diputus kontrak sepihak majikan karena tidak mengerti bahasanya. Belum lagi yang overstay, pemahaman hukum juga perlu diberikan sebelum TKI berangkat ke luar negeri," imbuhnya.

Anggota FPKB yang menerima adalah Nihayatul Wafiroh dan Siti Masrifah yang juga duduk di Komisi IX bidang tenaga kerja dan kesehatan. Nihayatul mengatakan pihaknya akan meneruskan ke Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).

"Menteri juga sudah datang langsung ke NTT, blusukan menteri selama ini ke PJTKI juga informasi dari teman-teman di Komisi IX. Kalau ada info PJTKI macam-macam informasikan, kita punya menteri dari PKB , Suster-suster yang dilapangan bisa kerjasamanya karena komunikasi bisa lebih cepat," tutur Nihaya menanggapi aduan perwakilan RGS.

Sementara Siti Masrifah mengatakan perlu penguatan regulasi untuk mengatasi permasalahan TKI yang dikirim PJTKI tanpa dipersiapkan kemampuannya. Ia berjanji akan mencari PJTKI yang menampung calon TKI asal NTT.

"Regulasinya sebenarnya sudah ada cuma PJTKI masih ada yang nakal. Saya dikasih alamat PT (PJTKI) di Tangerang yang melakukan rekrutmen di NTT, kalau reses saya kesana kalau perlu nanti mengajak menterinya," imbuh Masrifah.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.