|  | 

Berita Nasional

Membaca Gus Dur dari Media? “Bisa Keliru Kita”

JAKARTA – Publikasi media seputar kontroversi KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur barangkali sudah tak terhitung jumlahnya. Namun untuk mengenal sosok Presiden ke-4 RI ini dibutuhkan energi lebih.

“Melihat sosok Gus Dur harus dengan kearifan dan aspek batiniah. Tidak cukup melihat dari lahiriah, bisa keliru kita!,” kata pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Tholibin Rembang KH. Yahya Cholil Staquf saat memberikan testimony pada acara Orasi Budaya dalam rangkaian Haul Gus Dur ke-5 di DPP PKB Jl Raden Saleh 9, Jakarta Pusat, Selasa, 23/12/2014.

Gus Yahya- sapaan KH. Yahya Cholil Staquf, adalah bekas juru bicara istana pada masa kepemimpinan Gus Dur. Menurutnya, melihat perannya sebagai ulama, cendekiawan, dan pemimpin besar di negeri ini, wajar jika banyak orang merasa kenal bahkan dekat dengan sosok Gus Dur. Namun tidak sedikit yang keliru memahami sikap-sikap beliau lantaran belum menyelami benar pribadi Gus Dur.

Pelawak asal Jawa Timur Kirun dalam testimoninya juga mengungkapkan hal serupa. Dia berpendapat, melihat Gus Dur harus dengan perspektif cinta dan kemanusiaan.

“Ngeliat Gus Dur harus dngn iman dan takwa. Kalau cuma ngeliat dari mata kepala, apalagi tau Gus Dur dari media, bakal keliru sampean,” terangnya dengan logat Jawa.

Nampak hadir pula dalam acar bertema “Gus Dur adalah Kita” sahabat-sahabat Gus Dur lain seperti Abdul Mun’im DZ, Arswendo Atmowiloto, Agus Sunyoto, dan pelawak Srimulat Tarzan.

Sebagai langkah meneguhkan ajaran Gus Dur, dalam acara tersebut juga di deklarasikan komitmen membumikan pemikiran dan cita-cita Gus Dur. Komitmen antara lain menyangkut perjuangan memajukan tradisi demokrasi, menjaga kemajemukan, dan membela yang lemah. (AS)

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.