|  | 

Berita Nasional

Muhaimin: Jangan Ada Lagi Koalisi Setengah Hati

Jakarta- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) optimis hasil real count yang diperoleh pada pemilu legislatif 9 April 2014, akan jauh melebihi hasil hitung cepat yang telah dilakukan beberapa lembaga survei.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengatakan, dukungan masyarakat terhadap partainya meningkat tajam karena kerja keras seluruh lapisan partai.

"Alhamdulillah semua pihak berkerja keras, mulai dari jajaran struktur, PBNU sampai bawah dan struktur PKB yang hidup, semuanya semangat dan bergariah," kata Muhaimin saat berbincang dengan tvOne, Kamis 10 April 2014.

Karena itu, Muhaimin sangat berharap komunikasi dan kerjasama antar partai akan lebih efektif dan dapat cepat dijalin untuk menuju komitmen berkoalisi. "Kami berkomunikasi dengan capres lain, janjian-janjian sudah kita lakukan, omongan awal sudah kita mulai," katanya.

Muhaimin berharap masyaranat NU tidak khawatir dengan kerjasama PKB dengan siapa saja, karena masih ada keputusan yang lebih terbuka untuk menentukan koalisi.

"Kebetulan belum ada yang menawari apa-apa, tapi hanya menawari untuk bertemu," kata Muhaimin.

Dengan perolehan suara yang mengejutkan, PKB kata Muhaimin akan membuka diri untuk melakukan koalisi dengan partai lain. Meski begitu, dia minta tidak ada lagi koalisi setengah hati.

"Kami membuka diri untuk semua partai, koalisi adalah kerjasama partai yang kuat. Bukan koalisi setengah hati dan tidak hanya sekedar bagi-bagi jabatan," katanya.

Menurut Muhaimin, suara yang diperoleh PKB dalam pemilu legislatif 2014 juga adanya dorongan dari tokoh-tokoh baru yang ditampilkan. Baik itu capres atau jurkamnas.

"Terimakasih Haji Rhoma Irama yang memberikan kejutan dan getaran yang kuat. Pak Mahmud MD yang telah menenangkan kader-kader kita. Kemudian juga yang paling tinggi untuk caleg PKB," katanya.

Berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersaing sengit untuk memperebutkan posisi ke-4 dengan Partai Demokrat.

Dari hasil hitung cepat LSI Network dengan data sampel sekitar 90,35 persen, PDI Perjuangan memperoleh 19,77 persen suara dan disusul Golkar dengan 14,61 persen suara.

Di posisi ketiga ada Partai Gerindra dengan perolehan suara 11,80 persen. Selanjutnya diikuti Partai Demokrat (9,73 persen), PKB (9,07), PAN (7,47), PPP (7,08), PKS (6,61), Nasdem, (6,24), Hanura (5,26), PBB (1,36), dan PKPI (0,97).

Sementara Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyampaikan data-data bahwa pengaruh isu korupsi yang melibatkan petinggi dan anggota DPR terhadap kepercayaan masyarakat untuk memilih wakil mereka di parlemen kali ini.

Dari hasil hitung cepat tahun ini sangatlah berbeda, di mana PDIP dan Golkar saling menyusul satu sama lain. Padahal pada pemilu 2009 lalu perebutan posisi legislatif di posisi satu dan dua adalah Demokrat dan Golkar.

Dengan data sample sebesar 99,3 persen yang dikumpulkan dari 1.986 TPS, dengan total sampel sebanyak 2.000 TPS, PDIP memperoleh suara sekitar 19,41 persen, Partai Golkar 15.57 persen, Partai Gerindra 11.58 persen, Partai Demokrat 9,63 persen, PKB 9.43 persen.

Kemudian ada Partai Amanat Nasional (PAN) diposisi kelima dengan perolehan suara 7,38 persen, disusul Partai Nasdem 6,64 persen, PPP 6,39 persen, dan urutan tiga besar di bawah ada Hanura 5,16 persen, PBB 1,49 persen dan PKPI 1,04 persen.

Estimasi partisipasi pemilih yang datang ke TPS sebesar 73.55 persen. Dari pemilih yang datang ke TPS tersebut, 88.95 persen suara sah dan 11.05 persen suara tidak sah.

Metodologi yang digunakan pada Quick Count ini adalah Multistage Random Sampling, dengan margin of error sebesar satu persen. Penghitungan cepat ini merupakan gambaran awal sebelum rekapitulasi perhitungan suara yang dilakukan oleh KPU Pusat.(vivanews)

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.