Untuk Keamanan Hasil Pilres, PKB Bandung Gelar Doa Bersama
Bandung-Para kaum muslimin dan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kab. Bandung melaksanakan doa bersama untuk calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo- Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dan keselamatan bangsa di Pondok Pesantren Al Husaeni Ciheulang, Kec. Ciparay, Kab. Bandung, Minggu (20/7/14).
Dalam doa bersama itu dihadiri ratusan warga, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PKB Kab. Bandung H. Tarya Witarsa mengharapkan, terkait dengan pasca pemilu presiden 9 Juli 2017 lalu bisa berlangsung aman dan kondusif.
"Mudah-mudahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu pilpres 2014 betul-betul bisa mandiri. Artinya tidak terpengaruh oleh siapapun dan lembaga apapun," harap Tarya kepada klik-galamedia.com di Ciparay, Minggu (20/7/14).
Dengan harapan, kata Tarya, pada 22 Juli mendatang, KPU dapat mengumumkan hasil pemilu presiden yang benar.
"Saya yakin bahwa pasangan nomor urut 2 (Ir. H. Joko Widodo dan H.M. Jusuf Kalla) sebagai presiden republik Indonesia periode 2014-2019," katanya.
Untuk seluruh rakyat Indonesia, menurut Tarya, khususnya untuk kubu yang menang wajib bersyukur kepada Allah SWT. Pasalnya, berkat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan memberikan kesempatan pada seluruh rakyat Indonesia memiliki pemimpin yang menjadi harapan.
"Kami berharap dengan adanya pemimpin baru mampu menyelamatkan bangsa Indonesia dari berbagai permasalahan," harapnya lagi.
Kemudian untuk kubu yang kalah, kata dia, supaya bisa menerima kekalahan dalam pilpres ini dengan lapang dada.
"Mari kita bersama sama bersyukur bahwa proses panjang dalam pilpres yang telah kita lewati bersama dilaksanakan dengan aman, tertib serta tidak menimbulkan perpecahan," tuturnya.
Ia berharap, semoga bangsa yang dicintai ini menjadi bangsa yang besar. Apalagi dipimpin oleh seorang presiden yang jujur, adil dan bijaksana.
"Kami juga turut prihatin untuk masyarakat muslim Palestina dan tragedi jatuhnya pesawat Malaysia. Semoga kejadian itu menjadi pelajaran yang berharga bagi masyarakat Indonesia," pungkasnya.
