Rina Sa’adah, Srikandi PKB Peduli Petani

Muda, cerdas dan berpengalaman. Tiga kata itu layak menggambarkan sosok Anggota Komisi IV DPR RI, Rina Sa’adah dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (PKB). Penguasaannya di bidang pertanian, kehutanan dan kelautan, tidak perlu diragukan. Tanpa berbelit-belit, ia dengan lancar membahas tentang kondisi pertanian di Indonesia. Menurutnya, kebijakan swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto di kabinet merah Putih ini menandakan keberpihakan presiden di dunia pertanian.
Selama ini, ia memandang dunia pertanian di Indonesia masih belum memiliki kebijakan politik yang berpihak bagi para petani. Petani masih kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dan lahan pertanian pun terbatas di beberapa wilayah saja. “Anak-anak muda pun kini tidak ada yang mau menjadi petani,” kata Teh Rina, panggilan akrab Rina Sa’adah.
Perempuan kelahiran Tasikmalaya, 2 Oktober 1990 itu akrab dengan dunia pertanian. Ia menghabiskan masa kecil di Tasikmalaya salah satu kota di Priangan Timur (Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar dan Pangandaran). Priangan Timur merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa barat. Di Priangan Timur, rata-rata rumah memiliki lumbung padi untuk penyediaan stok beras setiap musim panen.
Namun, petani di Priangan Timur khususnya di kabupaten Ciamis, Kuningan dan Banjar belum semuanya sejahtera. Para petani masih berjuang untuk kehidupannya sehari-hari. Keputusannya untuk terjun di dunia politik melalui jalur PKB merupakan perjuangannya untuk memberikan manfaat bagi para petani. “Saya memilih PKB selain karena sebagai partai nasionalis, juga memiliki prinsip rahmatan lil alamin,” ungkapnya sambil tersenyum.
Saat menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB di Kairo, Mesir. Ia bahkan aktif sebagai Ketua bidang sosial dan budaya Student Parliament Al Azhar Cairo 2013-2014.
Mantan penasihat ahli Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2019-2020 ini sadar, bukan hal mudah untuk terjun di dunia politik. Apalagi di usianya yang terbilang muda, ia kerap dipandang sebelah mata. “Karir politik adalah jalur perjuangan saya demi masyarakat,” katanya. Ia membuktikan ia adalah sosok yang berbakat dan peduli terhadap masyarakat. Ia tak ragu datang dan menyapa para warga serta mendengarkan aspirasi mereka.
Seperti saat ia mendatangi home industri di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, ia melakukan dialog dengan para petani di home industri itu. “Bagi petani home industri, akses modal dan pasar sangat penting untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Rina.
Aktif sebagai Ketua Umum Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), ia menunjukkan kepedulian serta keberpihakannya kepada masyarakat. Tak heran, karir politiknya berjalan mulus dan membuatnya terpilih sebagai anggota legislatif pada pemilihan legislatif 2024.
Pemenang penghargaan Ten Outsanding Young Person (TOYP) 2018 JCI Indonesia ini menganggap sosok Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi sumber inspirasinya. Gus Dur menurutnya adalah sosok yang peduli dan membuat kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. Ia juga mengagumi sosok Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB. Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar Pemimpin yang terlahir dari kalangan Santri memberikan inspirasi dan semangat dalam karir politiknya. Rina juga mengagumi Margareth Thatcher seorang “Iron Lady” mantan PM United Kingdom.
Keluarga, katanya, berperan besar dalam perjalanan karir politiknya. Sang ayah, almarhum Tatang Adisurya tak henti memberikan semangat dan menjadi inspirasinya untuk bermanfaat kepada masyarakat. “Ibu mendukung saya dalam setiap doa yang dipanjatkan. Kedua orangtua adalah sumber kekuatan saya,” katanya saat menceritakan sosok sang Ibu, Nia Kurniasih.
Ia berharap, karir politiknya memberikan manfaat positif serta inspirasi bagi masyarakat. “Harapannya agar setiap kebijakan yang dibuat bisa menjadi solusi bagi masyarakat dan legacy untuk generasi mendatang dalam menyambut Indonesia Emas,” kata Wakil Ketua Lazisnu PBNU 2022-2027.
Biodata
Nama : Rina Saadah
Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 2 Oktober 1990
Pendidikan :
S1 Universitas Al Azhar Cairo, Mesir
S2 Universitas Indonesia Program Ketahanan Nasional
Kandidat Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjajaran 2021
Pengalaman Kerja :
Tenaga Ahli Menpora 2015-2017
Tenaga Ahli Komite Olimpiade Indonesia 2017-2018
Penasihat Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan 2019-2020
Komisisaris Independen BRI Agro 2021-2023