Soal Defisit APBN, PKB Ingatkan Pemerintah Agar Tak Jadi Bebab Masa Depan

PKB menghimbau agar pemerintah memiliki solusi jangka pendek dan panjang untuk mengatasi masalah defisit APBN. Tanpa strategi yang tepat, maka pemerintah akan kesulitan untuk menjalankan APBN tahun depan.
Hal ini disampaikan Ketua Fraksi PKB DPR RI, H. Cucun Ahmad Sjamsurijal, defisit anggaran dalam RAPBN 2021 yang sebesar 3,21% - 4,17% dari PDB harus dikelola dengan hati-hati dan teliti.
"Jangan sampai sumber pembiayaan untuk menutup defisit baik dari komponen utang atau non utang akan membebani kita di masa mendatang," ujar Cucun dalam siaran resmi yang diterima CNBC Indonesia.
Dia menjelaskan saat ini posisi utang Indonesia tergolong cukup besar. Sampai 30 April 2020 lalu posisi utang pemerintah mencapai Rp5.172,48 triliun, dengan rasio utang terhadap PDB mencapai sebesar 31,78%. Sebagian besar utang pemerintah tersebut didominasi Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 83,9%, sedangkan sisanya dari pinjaman dengan kontribusi sebesar 16,1%.
"Dominasi SBN dalam posisi utang pemerintah memunculkan risiko crowding out dan pelarian modal secara tiba-tiba mengingat hampir 40 persen SBN yang tradable dimiliki oleh pihak asing," katanya.