Anna Muawanah: Indonesia Mempunyai karakteristik Sendiri
BOJONEGORO - Salah satu karakteristik Indonesia sebagai Negara dan bangsa adalah kebesaran, keluasan dan kemajemukan. Hal ini sejalan dengan pandangan pendiri bangsa, Ir. Soekarno yang mengatakan bahwa setiap bangsa mempunyai karakteristiknya masing-masing.
Mengutip pernyataan Bung Karno tersebut, Anggota Fraksi PKB DPR RI, Hj. Anna Muawanah dalam sosialisasi 4 pilar bersama Pusat Kegitan Belajar Masyarakat (PKBM) “Bahagia” Kab. Bojonegoro menjelaskan pada hakekatnya bangsa sebagai individu mempunyai kepribadian sendiri terwujud dalam kebudayaannya dalam perekonomian dan watak serta lain sebagainya.
“Sebagaimana Bung Karno, Presiden Pertama Indonesia, bangsa Indonesia itu mempunyai karakteristik sendiri dari bangsa lain, oleh karena itu setiap bangsa mempunyai kepribadian sendiri terwujud dalam kebudayaannya dalam perekonomian dan watak serta lain sebagainya,” terang Anggota Komisi XI DPR RI ini saat mengisi sosialisasi 4 pilar berbangsa dan bernegara di Bojonegoro, Selasa 25/07.
Anna menjelaskan, karakteristik itu tertuang dalam 4 pilar berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika. Kenegaraan Indonesia tersebut, lanjut Anna merupakan prasyarat minimal bagi bangsa ini untuk bisa berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandasan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
“Itulah prinsip-prinsip moral ke-Indoneisa-an yang memandu tercapainya perikehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” ujarnya.
Anna menambahkan, urgensi pemahaman Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara karena berbagai persoalan kebangsaan dan kenegaraan yang terjadi di Indonesia saat ini disebabkan abai dan lalai dalam pengimplementasikan Empat pilar itu dalam kehidupan sehari-hari. konflik secara horizontal terjadi karena kita lalai pada Bhinneka Tunggal Ika.
“Konsepsi pokok para pendiri bangsa ini tidak mengalami perubahan, tetapi sebagaian bersifat teknik instrumental mengalami penyesuaian pada generasi bangsa ini. Setiap bangsa memiliki konsepsi dan cita-cita sesuai dengan kondisi, tantangan dan karakter bangsa bersangkutan,” pungkasnya.[]
