|  | 

Berita Nasional

Maman Imanul Haq: Nusantara Mengaji Sebagai Pencerahan Akal Budi

20160411033133

JAKARTA - Gerakan Nusantara Mengaji menurut KH. Maman Imanulhaq merupakan sebuah gerakan pencerahan umat Islam Indonesia. Menurutnya, mengaji harus menjadi tradisi yang meluas dan tidak sebatas pada kewajiban menimba ilmu pada usia anak-anak dan remaja.

“Partai kami (Partai Kebangkitan Bangsa-Red) menjadikan Nusantara Mengaji sebagai salah satu tujuan mengembalikan kejayaan umat Islam. Sebab dalam pandangan saya, mengaji itu identik dengan sikap ilmuwan. Islam mendudukkan ilmu dan amal setali tiga uang. Karena itu mengaji adalah kewajiban umat Islam selagi masih hidup,” terang KH. Maman Imanulhaq dalam acara deklarasi Nusantara Mengaji yang diadakan di Masjid Darul Quran Ma'had Institute PTIQ, Jakarta, minggu 10/4/2016.

Kiai yang akrab dipanggil Kang Maman itu merasa optimis bahwa dengan menjadikan ngaji sebagai tradisi umat Islam akan bisa meraih kejayaan dalam bidang keilmuan, mentalitas hidup dan kedewasaan dalam berbeda pendapat. Hanya dengan mentradisikan mengaji itulah ia yakin umat Islam akan meraih pemberadaban diri dan lebih baik moralnya.

“Mengaji literatur, menulis, dan juga memahami arti perbedaan pendapat itu hanya bisa diraih dari mengaji rutin. Sebab tanpa mengaji terus, bagaimana mungkin mendapatkan pemahaman yang luas? Kebanyakan mereka yang tidak toleran itu karena sebab ilmunya dangkal akibat hanya mendapatkan ilmu secuil dari sedikit pihak. Makanya jadi doktriner,” kritiknya.

Gerakan Nusantara Mengaji menurut Kang Maman sangat relevan digemakan karena saat ini banyak orang tidak berilmu tapi terlanjur gemar berdakwah. Parahnya lagi, kebanyakan para mubalig tidak serius belajar dan lebih mengejar tampil di panggung dengan alasan dakwah.

“Berdakwah itu juga penting. Tapi mengaji sangat penting agar kita tetap rendah hati dan mentalitas keagamaan kita kuat dibangun dari ilmu, bukan dari sikap politik,” jelasnya.

Gerakan Nusantara Mengaji menurut Pengurus Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini akan digemakan dengan mengambil momentum bulan Ramadhan tahun ini.

“Karena hal itu merupakan amanat “wahyu pertama” yang diturunkan Allah pada Rasul-Nya di bulan suci Ramadhan dan merupakan entry poin untuk memasuki seluruh ruang serta waktu, merasuki pola kebudayaan, mekanisme ekonomi, sistem politik dan seluruh aspek kehidupan yang berangkat dari ruh al-Quran sebagai sumber pandangan hidup, way of life,” jelasnya.

Related Articles

A new version of this app is available. Click here to update.