|  | 

Berita Nasional

Neng Eem Minta Pinjaman Garuda Dari Tiga BUMN Diawasi Ketat

MASTER

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengatakan, kebijakan PT. Garuda Indonesia yang telah mengambil pinjaman sebesar Rp.4,74 Triliun dari tiga BUMN perbankan mesti diawasi secara ketat. Pasalnya, meskipun Garuda termasuk maskapai penerbangan "bintang lima", tapi kondisi perusahaan itu masih sangat fragile.

"Sepak terjang direksi BUMN yang akhir belum lalu telah menandatangani perjanjian kredit modal kerja bernilai triliunan rupiah dari PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia Tbk, perlu diawasi lebih ketat. Apalagi, Tingkat suku bunganya tergolong komersil yaitu 8,5% dan tenornya yang sangat singkat, yaitu 1 tahun. Langkah yang diambil direksi terkait finansial ini harus serta merta dipantau dan diawasi bersama," ucap Neng Eem di DPR Senayan, selasa 01/03.

Menurut Neng Eem, meski pada tahun 2015 lalu PT.Garuda Indonesia berhasil mencetak keuntungan dengan nilai yang cukup fantastis, yaitu di atas Rp 1 triliun atau 77,97 juta dollar AS. Akan tetapi, kinerja perusahaan tersebut belum masuk kategori memuaskan. "Laba sebesar itu belum dapat menutupi kerugian PT Garuda Indonesia sepanjang 2011 hingga 2014 yang total kerugiannya mencapai 229,63 juta dollar AS," paparnya lagi.

Dari data yang disampaikan Neng Eem, perusahaan penerbangan berlogo garuda ini memang terus mengalami kerugian. Pada 2011, PT Garuda Indonesia tercatat merugi sebesar 19,1 juta dollar AS, pada 2012 kembali merugi senilai 10,71 juta dollar AS, pada 2013 merugi lagi sebesar 31,78 juta dollar AS, dan pada 2014 lalu masih merugi senilai 168,04 juta dollar AS. Meskipun pada 2015 lalu, perusahaan ini mencetak laba senilai 77,97 juta dollar AS, namun akumulasi kerugian sejak 2011 mencapai 229,63 juta dollar AS. Sehingga masih belum tertutupi berjumlah sebesar 151,66 juta dollar AS.

"Apalagi kalau diteliti lebih jauh, laba yang dicetak pada 2015 lalu, sebagian besar disumbang oleh anjloknya harga minyak mentah dunia yang juga mendorong rendahnya harga avtur dan pendapatan dari selisih kurs. Pendapatan dari selisih kurs mencapai 15,21 juta dollar AS atau hampir 20% dari laba bersih yang dicetak tahun lalu.
Faktor pendukung capaian laba PT Garuda Indonesia pada 2015 lalu merupakan faktor eksternal yang berada di luar kontrol perusahaan," jelasnya lebih panjang.

Untuk diketahui, total pinjaman dari ketiga BUMN ini mencapai Rp.4 Triliun lebih. Padahal, utang bank jangka pendek PT Garuda Indonesia sudah melonjak sebesar 219 persen dari posisi US$75,31 juta pada 2014 menjadi US$240,8 juta pada 2015.

Sementara pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun turun 61 persen menjadi US$140,43 juta, dari tahun sebelumnya US$368,94 juta. Total liabilitas jangka pendek PT Garuda Indonesia per akhir 2015 tetap di level US$1,19 miliar, turun tipis dari US$1,21 miliar pada 2014. Sementara, ekuitas Garuda Indonesia naik tipis menjadi US$950,72 juta dari sebelumnya US$876,94 juta. Adapun, total seluruh aset Garuda Indonesia mencapai US$3,31 miliar, meningkat 6,43 persen dari aset pada tahun 2014 yaitu US$3,11 miliar.

Melalui fungsi pengawasan sebagai legislatif, Neng Eem yang juga pimpinan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ingin memastikan bahwa pemerintah beserta jajarannya, termasuk BUMN yang berada di bawah naungan Kementrian BUMN, menggunakan anggaran dengan baik dan benar serta melakukan perhitungan risiko bisnis dengan tepat.

"Pinjaman ini mengakibatkan jumlah utang jangka pendek PT Garuda Indonesia akan semakin melonjak. Pun kondisi perusahaan ini belum pulih, tapi sudah dibebani lagi dengan utang jangka pendek yang meningkatkan risiko bisnis penerbangan kebanggaan Indonesia ini. Selain itu, risiko yang ditanggung PT Garuda Indonesia juga dibagi dengan BUMN perbankan lainnya yang kesemuanya pada akhirnya adalah milik negara dan dibiayai dengan uang pajak yang dibayarkan seluruh rakyat Indonesia," tukasnya.

Tags

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.