“Suport Kepada Tenaga Kerja Dari Sisi Anggaran Kecil Sekali”
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibelanjakan untuk menekan pengangguran dan kemiskinan. Namun, tingkat pengangguran di Indonesia cenderung stagnan dan naik.
Pertumbuhan angka pengangguran, menurut wakil ketua banggar DPR RI, disebabkan karena kurungnya dukungan terhadap pengembangan ketenagakerjaan. “Suport kepada tenaga kerja dari sisi anggaran kecil sekali suportnya. Perlu disiapkan kalau tidak daya saing akan menurun,” jelas Wakil Ketua Badan Anggaran ini, kamis 05/11 di Lamongan, Jatim.
Karena itu, tingkat penganguran yang terjadi di Lamongan, menurutnya, tidak hanya menjadi kasuistik satu daerah. Akan tetapi, terjadi secara nasional. Sebab, banyak faktor yang meninbulkan meningkatnya penganggguran.
Jazilul Fawaid yang juga sekretaris Fraksi-PKB DPR RI, mengungkapkan pertumbuhan angka pengangguran itu juga disebabkan adanya dampak menurunnya ekonomi. “Pemerintah mematok 5,3 persen pertumbuhan, dulu 1 pertumbuhan 800 ribu-1,5 juta orang yang terserap. Tapi Sekarang 1 pertumbuhan ekonomi hanya menyerap 150 tenaga kerja,” ujarnya lagi.
Jazilul Fawaid menambahkan, meningkatnya jumlah pengangguran ini harus menjadi bentuk perhatian pemerintah untuk mengambil kebijakan solutif. "Jangan sampai APBN yang telah dibelanjakan tidak memberi dampak posistif terhadap pertumbuhan ekonomi," tegasnya.
