Cak Imin: Kondisi Politik Terombang Ambing, Rindu Kompetisi Tanpa Kompetisi Bebas

JAKARTA- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar mengatakan kondisi politik saat ini masih terombang-ambing dalam mencari bentuk. Menurutnya kondisi politik perwakilan tanpa kompetisi liberal seperti saat ini dirindukan masyarakat.
"Kesimpulan kita sejak tahun 1999 sampai sekarang kondisi politik kita masih dalam terombang ambing dalam mencari bentuk. Kondisi politik sekarang menghasilkan perilaku apatis, terus terang kita merindukan kondisi politik perwakilan tanpa kompetisi bebas," kata Muhaimin saat membuka bedah buku 'Konsep Negara Kemaslahatan' di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (11/7).
Cak Imin- panggilan akrab Muhaimin- merindukan seorang kepala negara yang power full atau memiliki kekuasaan yang kuat. Menurutnya, dengan Presiden yang sangat kuat, negara tidak akan terombang-ambing.
"17 Agustus, semua kepala lembaga tinggi negara berpidato. Jadinya, Presiden tidak memiliki kekuatan lagi," kritiknya.
Sementara penulis buku 'Konsep Negara Kemaslahatan', Masykur Hidayat, membeberkan tiga teori fungsi negara. Pertama yaitu negara bertugas sebagai penjaga keamanan.
"Tugas negara seperti Satpam, agar rakyat tidur nyenyak," kata Pengurus Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama tersebut.
Kedua, negara bertugas melindungi properti masyarakat. Dan Ketiga, melindungi hak, segala jenis kebutuhan rakyat, ekonomi, aman, kebebasan berfikir, kebebasan beragama.
Dalam buku itu dijelaskan konsep negara yaitu bertujuan untuk kemaslahatan individu dan masyarakat. Seperti tujuan melanjutkan misi kenabian.
Dalam pandangannya, politisi yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan bahwa isi buku tersebut menjadi inspirasi baru bagi konsep kenegaraan. Sistem demokrasi Liberal, tegas dia, tidak selalu menghasilkan pemimpin baik.