Legislator Muda Dukung Polri Tuntaskan Korupsi Rp 2 T di SKK Migas
JAKARTA- Anggota Komisi VII DPR RI, Syaikhul Islam mendukung Polri menuntaskan kasus dugaan korupsi Rp 2 triliun di SKK Migas. Ia menambahkan untuk urusan hukum DPR tidak akan ikut campur, namun akan memperbaiki tata kelola di SKK Migas.
"Kita dukung profesionalitas dari Bareskrim, supaya orang-orang yang terlibat dalam kasus ini segera diungkap. Untuk kasus yang ditangani secara hukum, tidak boleh ada intervensi politik. Korupsi di SKK Migas adalah korupsi struktural yang terus menerus terjadi jika tidak ada perbaikan tata kelola hulu migas," ujar Syaikhul yang juga anggota FPKB ini di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/5).
Korupsi yang terbilang besar, Syaikhul menambahkan harus segera diungkap meskipun sepi dari pemberitaan. Menurutnya lebih baik tidak bombastis agar tidak banyak drama. "Jika dibuat bombastis malah timbul drama, substansi malah tidak terungkap,” imbuh politisi muda asal Sidoarjo ini.
DPR, lanjutnya berharap SKK Migas kedepan dapat bekerja dengan lebih baik karena lifting migas tahun depan sangat besar. Ia berharap SKK Migas membantu mengungkap kasus tersebut.
“Kita di komisi VII punya harapan besar SKK Migas melaksanakan tugasnya dengan baik. Khususnya ini banyak wilayah kerja yang kontraknya mau habis, juga target lifting yang besar. Kita harap target itu tercapai. Dan di sisi lain kita berharap, SKK Migas dapat membantu Bareskrim mengungkap kasus ini,” tegasnya.
Seperti diketahui kasus di SKK migas ini bermula saat PT TPPI menjual kondensat bagian negara dari BP Migas (sekarang SKK Migas) sejak Mei 2009 hingga Maret 2010 silam. Pada prosesnya, penjualan justru mengakibatkan piutang sebesar US$160 juta atau Rp 2 triliun. Piutang tersebut semakin membengkak karena PT TPPI dan BP migas tetap meneruskan penjualan.
BP Migas seharusnya sudah mengetahui sejak 2009 bahwa PT TPPI adalah perusahaan tidak sehat. Dengan demikian, seharusnya BP Migas tidak menunjuk perusahaan tersebut karena tidak memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai mitra penjualan. Maka dari itu, selain mendukung kinerja kepolisian, Syaikhul juga berharap SKK Migas yang dipimpin Amin Sunaryadi saat ini membantu Bareskrim menuntaskan kasus tersebut.
