|  | 

Berita Nasional

SBA: Penanganan “Manusia Perahu” Bisa Meniru Uni Eropa

398305_620

JAKARTA- Anggota Fraksi PKB, Syaiful Bahri Anshori mengusulkan dalam penanganan imigran Rohingya ASEAN bisa meniru Uni Eropa. Menurutnya pemerintah Indonesia sementara bisa merangkul pesantren-pesantren untuk menampung "manusia perahu" Rohingya.

"ASEAN nanti cenderung mencontoh penanganan Uni Eropa dimana imigran dibagi rata antar anggota ke Italia, Prancis, Belanda jadi Indonesia misal nampung 1.000 orang, Malaysia 1.000 dan Thailand juga, sambil menunggu status internasional Rohingya. Untuk sementara kalau di Indonesia sendiri lebih baik dititipkan di pesantren-pesantren, dititipkan 2-3 orang," kata Syaiful yang juga Anggota Komisi I DPR RI di Ruang Rapat Pimpinan Fraksi PKB, Jakarta, Rabu (20/5).

Syaiful mengatakan Indonesia perlu mengajak Negara-negara ASEAN untuk menangani imigran Rohingya. Termasuk, lanjutnya perlu sikap penekanan terhadap Myanmar sebagai negara asal "manusia perahu".

"Pemerintah harus segera bertemu bersama negara ASEAN agar rohingya tertangani secara komprehensif. Dan mengajak ASEAN menekan Myanmar agar menerima dan memberikan tempat rohingya sebelum dibawa ke tingkat internasional," imbuh Ketua Umum Sarbumusi NU ini.

Penanganan, Syaiful menambahkan sementara bagi pengungsi yang sudah ada di teritorial Indonesia, pemerintah diharapkan mengutamakan aspek kemanusiaan sebelum aspek politis. "Penanganan Rohingya yang perlu diperhatikan bukan aspek politis tapi kemanusiaan, pemerintah bersikap tegas melihat rohingya secara kemanusiaannya," pungkas Wakil Dewan Syuro DPP PKB ini.

Seperti diketahui tiga negara Asia Tenggara akan melangsungkan pertemuan pada Rabu (20/5) untuk membahas persoalan arus imigran pencari suaka dari Rohingya, Myanmar, dan Bangladesh. Sebelumnya, ribuan ‘manusia perahu’ tiba di pantai Indonesia, Malaysia dan Thailand.

Di Aceh, sekitar 1.300 imigran Rohingya tersebar di tiga kabupaten; Kuala Langsa, Lhokseumawe dan Aceh Tamiang dan kini tinggal di berbagai tempat penampungan darurat seperti GOR dan tempat pelelangan ikan. Sementara itu, diperkirakan sekitar 5.000 lainnya masih terkatung-katung di lautan, di atas perahu reyot, terancam kelaparan dan terserang penyakit.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.