|  | 

Berita Nasional

Ida: Wawasan Kebangsaan Penting Tangkal Ideologi Luar

Audiensi Pelajar Yaman dengan FPKB

Audiensi Pelajar Yaman dengan FPKB

JAKARTA- Negara Timur Tengah dilanda konflik berkepanjangan karena masalah ekonomi hingga politik yang berujung pada peperangan.  Yaman salah satu negara Timur Tengah yang sedang dilanda konflik akibat pertikaian antar kabilah (suku). Bukan kali pertama konflik yang berujung peperangan ini terjadi tahun 2011 silam juga terjadi peperangan.

Tidak sedikit warga negara Indonesia (WNI) yang menimba ilmu di negara teluk ikut secara langsung peperangan karena terjebak pemahaman jihad secara sempit. Ketika terjadi konflik pada tahun 2011 antar faksi di Yaman, ada pelajar Yaman yang ikut berperang di barisan terdepan. Padahal kondisi sosial politik persaingan antar kabilah sangat ketat terjadi di Yaman.

"Tahun 2011 ketika perang antar faksi, pelajar Indonesia ikut perang dibarisan depan. Ini akan membahayakan bangsa sendiri karena pemahaman kebencian faksi, dibawa ke Indonesia. Ini bisa jadi bom waktu jika tidak dibina dengan pemahaman kebangsaan," papar Kordinator Perwakilan Pelajar Yaman, M. Khoiruz Zadit Taqwa saat audiensi dengan Fraksi PKB di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/4).

Zadit mengatakan untuk menangkal pengaruh ideologi diluar Pancasila, pemerintah perlu memiliki atase pendidikan di Yaman. Mengingat jumlah pelajar yang menimba ilmu di Yaman mencapai dua ribu orang. Hal itu, lanjutnya sudah pernah disampaikan ketika Simposium perhimpunan pelajar Indonesia (PPI) internasional di New Delhi, India.

"Indonesia butuh atase pendidikan di Yaman karena pelajar sangat banyak. Dari situ bisa memberikan pembekalan wawasan kebangsaan. Kalau tidak diperhatikan yang rugi Indonesia," ujarnya.

Anggota Fraksi PKb, Ida Fauziyah sepakat dengan masukan Pelajar Yaman. Menurutnya pembekalan wawasan kebangsaan perlu diberikan sebelum pergi ke tempat menimba ilmu.

"Saya kira memang perlu memperkuat ideologi Indonesia. Bisa dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) saat proses ditanah air. Karena ideologisasi yang kurang kuat, bisa tergiur ideologi baru seperti fenomena ISIS," papar Ida yang juga anggota Komisi I DPR RI.

Ida melalui Komisi I akan mendorong pemerintah untuk melakukan upaya evakuasi bagi WNI yang masih di Yaman dengan melakukan diplomasi ke negara perbatasan. Artinya Pemerintah memberikan informasi identitas WNI sehingga ketika terjadi konflik yang meluas bisa melakukan evakuasi secara individu.

"WNI yang masih di Yaman perlu info intelejen yang cukup untuk kondisi Yaman dan negara harus memilihkan pilihan yang baik. Pemerintah juga perlu memberikan informasi identitas WNI ke Perbatasan seperti Arab Saudi untuk mempermudah evakuasi jika perang meluas," papar Ketua PP Fatayat ini.

Dalam audiensi tersebut, Ketua Fraksi PKB ditemani dua anggota FPKB yakni Ida Fauziyah dan Syaiful Bahri Anshori yang juga anggota Komisi I yang menangani kebijakan luar negeri dan pertahanan.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.