|  | 

Berita Nasional

Muhaimin: Kampanye Hitam Nodai Demokrasi

Madrid–Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, tingginya fanatisme agama dan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) menjadi faktor utama terjadinya kampanye hitam (black campaign) menjelang Pilpres 2014.

Menurut dia, aksi kampanye hitam selaiN menodai iklim demokrasi, juga mengganggu semangat kebangsaan di Tanah Air.

Pada pesta demokrasi lima tahunan itu, dua pasang calon presiden (capres) – calon wakil presiden (capres), Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo – Muhammad Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akan bertarung memperebutkan kursi RI-1. PKB sebagai salah satu peserta Pemilu 2014, bersama PDI Perjuangan, Partai Nasdem, dan Partai Hanura mengusung duet Capres Jokowi-JK.

“Menjelang Pilpres 2014, black campaign sangat dominan. Suhu politik boleh panas, tetapi kita harus jaga norma-norma yang berlaku di negara kita. Black campaign telah menodai iklim demokrasi dan kebangsaan di negeri kita,” ujar Muhaimin saat berdialog dengan Warga Negara Indonesia (WNI) di Wisma Indonesia, Madrid, Spanyol, Selasa (10/6) malam waktu setempat atau Rabu (11/6).

Muhaimin berada di Spanyol dalam rangkaian kunjungannya ke sejumlah negara Eropa serta menghadiri Konferensi Ketenagakerjaan Internasional (International Labour Conference/ILC) ke 103 di Jenewa, Swiss.

Pertemuan yang diselenggarakan Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso, dihadiri WNI dan TKI yang bekerja di berbagai sektor, khususnya yang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK) penangkap ikan.

Dia berharap para tim sukses dari dua pasangan capres – cawapres yang akan berlaga pada Pilpres 9 Juli 2014 dapat memberikan pendidikan politik yang baik sehingga demokrasi dapat tumbuh subur di Indonesia. “Pendidikan politik harus diintensifkan. Keutuhan bangsa menjadi syarat pokok bagi tumbuh suburnya demokrasi,” jelas dia. (nov)

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.