|  | 

Berita Nasional

Merawat Tradisi Kunci Kemenangan PKB

SURABAYA - Sebagai partai yang dilahirkan oleh Nahdatul Ulama (NU), Partai Kebangkitan Bangsa memiliki modal yang cukup kuat untuk menang pada Pemilu 2014. Modal itu adalah tradisi kultural masyarakat.

Sekjend DPP Imam Nahrawi menyebut tradisi inilah yang seharusnya disadari dan dioptimalkan para kader Green Party.

"PKB adalah satu-satunya partai yang lahir dari rahim NU. PKB punya modal tradisi. Caleg PKB harus sadar itu untuk menang Pileg," kata Pria asal Bangkalan ini.

Ada tradisi dalam Nahdatul Ulama yang menjadi modal PKB. Contoh kecil adalah tradisi tahlilan dan membaca salawat atau yang dikenal diba'an. Sayangnya, kata Nahrawi, dalam atmosfir politik saat ini banyak yang memanfaatkan itu.

Dulu ada yang menganggap bid’ah tradisi tersebut, karena masuk ke politik kelompok yang awalnya mengkritisi malah ikut-ikutan melakukan tahlilan dan diba'an.

"Karena potensi untuk mendatangkan massa sangat besar. Sebab, tradisi ini sudah melekat di masyarakat," ujarnya.

Lebih jauh alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel ini meyakini PKB di 2014 bakal mengulang sukses pada Pemilu 2004 lalu. Saat itu, secara nasional PKB mampu meraup hingga 52 Kursi DPR RI. Angka itu cukup fantastis ketika Pemilu 2004 karena pesertanya sangat banyak. Nah, untuk tahun ini peserta pemilunya hanya 12 partai, karena itu PKB sangat optimis mampu mengulang sukses. Hanya saja tetap dibutuhkan kerja keras dari para caleg PKB. "Kita punya sejarah 12 persen. Sejarah itu akan kita pertahankan. Sekarang PKB mampu berdiri di atas kaki sendiri," jelasnya.

Untuk tingkatan Jawa Timur, karena sebagai basis PKB harus mampu memperoleh 30 kursi di DPR RI. Asumsi tersebut didapat dari beberapa test case yang dilakukan oleh PKB. Salah satunya ketika Pilgub Jatim pada 29 Agustus 2013 lalu.

Saat itu, PKB sebagai partai utama pengusung pasangan Khofifah-Herman bersama sejumlah partai non parlemen mampu meraup dukungan yang sangat signifikan meski dengan persiapan yang sangat mepet.

Dengan mengkonsolidasikan kekuatan kultural hasilnya mampu membawa pasangan yang diusung oleh PKB memperoleh suara sekitar 37 Juta. Jumlah tersebut tidak dapat dipungkiri karena sosok Khofifah Indar Parawansa sebagai pemersatu. Jurkam-jurkam, belum lagi figur KH Hasyim Muzadi, Rhoma Irama, dan Ahmad Dhani yang terus berkomukasi dengan massa.

"Caleg PKB harus sering berkomunikasi dengan basis massa salah satunya adalah menggunakan tradisi nahdliyin. Kita tinggal merawat. Cuma yang kami khawatirkan adalah serangan money politics yang bisa membuat perolehan suara PKB Jeblok," jelasnya.

Prinsip ketulusan warga nahdliyin, kata Imam, banyak dimanfaatkan oleh kepentingan politik dengan sekedar membeli suara basis massa PKB.
(okezone)

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.