|  | 

Berita Nasional

Penyakit Misterius Kongo, PKB Minta Ada Deteksi Dini

JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Arzeti Bilbina meminta pemerintah memberikan perhatian serius terhadap potenis penyebaran penyakit misterius dari Kongo di tanah air. Pengalaman pandemi Virus Covid-19 menjadi pelajaran penting agar pemerintah bersiap dini terhadap persebaran berbagai bibit penyakit baru.

Otoritas Republik Demokratik Kongo belum mengetahui secara pasti penyebab penyakit apakah berasal dari bakteri atau virus. Yang pasti sejak dideteksi pada akhir Oktober lalu, penyakit ini menular dengan cepat dan memicu kematian sedikitnya 80 korban jiwa. Gejala penyakit ini pertama kali ditemukan di Distrik Panzi, Pprovinsi Kwango, yang terletak sekitar 700 kilometer dari ibu kota Kinshasa. Pasien penyakit misterius ini mengalami gejala awal pilek, batuk, sakit kepala, dan nyeri tubuh.

“Pemerintah harus pro aktif melakukan langkah pencegahan agar penyakit misterius dari Kongo, Afrika, tidak menyebar di Indonesia. Harus ada peningkatan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan di semua pintu masuk negara,” ujar Arzeti Bilbina, Rabu (11/12/2024).

Legislator dari Jawa Timur I ini meminta pemerintah meningkatkan komunikasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait dengan perkembangan dan penanganan penyakit tersebut.
Deteksi dini, harus dilakukan untuk upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar penyakit misterius Kongo ini tak semakin mewabah. Dengan melakukan deteksi dini, pemerintah dapat mengidentifikasi kasus-kasus potensial secepat mungkin. “Termasuk pengujian kesehatan bagi pelaku perjalanan dari daerah terdampak,” katanya lagi.

Pemerintah juga harus memastikan bahwa fasilitas kesehatan harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mengantisipasi penyembuhan. “Harus tersedia obat-obatan, alat pelindung diri dan peralatan medis lainnya,” kata perempuan kelahiran 4 September 1973 ini.

Satu hal yang juga menurutnya harus dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit melalui kampanye edukasi. Simulasi dan pelatihan bagi tenaga kesehatan juga harus dilajkukan untuk menghadapi potensi wabah penyakit. “Termasuk memberikan informasi tentang cara-cara pencegahan dan gejala-gejala yang harus diwaspadai,” urainya.

Arzeti berharap, dengan adanya langkah-langkah antisipastif ini, pemerintah dapat mencegah masuknya penyakit misterius dan melindungi kesehatan masyarakat. “Pemerintah harus tetap waspada dan responsif terhadap perkembangan global,” tambahnya.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.