|  | 

Berita Nasional

Minimalkan Banjir dan Longsor, PKB Minta BMKG Gencarkan Modifikasi Cuaca

JAKARTA – Cuaca ekstrim memberikan dampak nyata bagi peningkatanan bencana hidrometeorologis di berbagai wilayah Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diminta gencarkan teknologi modifikasi cuaca untuk meminimalkan potensi banjir dan longsor di berbagai wilayah rentan.

“Teknologi modifikasi cuaca sangat penting untuk mitigasi bencana, terutama dalam menghadapi ancaman hujan ekstrem di musim penghujan. Ini adalah langkah nyata yang harus didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat,” ujar Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB Sudjatmiko, Senin (9/12/2024).

Dia mengatakan hujan dengan intensitas tinggi bakal memicu berbagai bahaya hidromeorologis. Selain banjir bandang, hujan ini juga bisa menyebabkan tanah longsor hingga pergerakan tanah di wilayah-wilayah rawan. “Teknologi modifikasi cuaca adalah salah satu upaya inovatif yang dapat menyelamatkan banyak wilayah dari potensi kerugian lebih besar akibat bencana hidrometeorologi,” katanya.

Sudjatmiko juga menegaskan bahwa selain upaya teknis, sinergi lintas lembaga perlu diperkuat untuk memastikan program ini berjalan efektif. “BMKG, BPPT, dan TNI AU harus bekerja sama dengan pemerintah daerah agar dampak bencana dapat diminimalkan. Tidak hanya fokus pada TMC, tapi juga edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanggulangan bencana,” tambahnya.

Hingga kini, program TMC telah dilakukan di beberapa wilayah prioritas seperti Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan. Operasi ini bertujuan mengalihkan hujan ke kawasan yang lebih aman dan mengurangi intensitas curah hujan di daerah perkotaan yang rawan banjir.

Menurut BMKG, musim penghujan tahun ini diperkirakan berlangsung lebih lama dengan curah hujan di atas rata-rata di beberapa wilayah. Sudjatmiko meminta pemerintah pusat segera memastikan alokasi anggaran yang cukup untuk mendukung keberlanjutan program ini.

“Kita tidak bisa hanya reaktif setelah bencana terjadi. Perencanaan anggaran untuk mitigasi bencana seperti TMC harus menjadi prioritas. Jangan sampai infrastruktur rusak parah dan korban jiwa terus bertambah karena kurangnya antisipasi,” tegas Sudjatmiko.

Ia juga mengapresiasi kinerja BMKG yang terus memberikan peringatan dini terkait cuaca ekstrem. “Langkah ini membuktikan bahwa kita bisa beradaptasi dengan teknologi untuk mengurangi risiko bencana. Namun, masyarakat juga harus waspada dan patuh pada instruksi pemerintah,” tutupnya.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.