|  | 

Berita Nasional

“Empat Pilar Kebangsaan Benteng Arus Globalisasi”

BOJONEGORO - Globalsiasi memang merupakan keniscayaan dan tidak dapat dihindari serta sangat berpengaruh pada afinitas kebangsaan, dan oleh karena itu perlu disikapi secara arif dan bijaksana. Sebab jika terbawa arus, globalisasi dapat menggerus nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan.

Hal ini disampaikan Anna Mua'awanah dalam acara sosialisasi empat pilar kebangsaan yang diselenggarakan di Desa Kepoh Baru, Bojonegoro, Jawatimur. Di hadapan para aktifis Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, Anna menegaskan untuk membentengi diri dengan nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45 dalam kehidupan.

"Maka pentingnya sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, agar kita terus menerapkan nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan berbangsa," ungkap Anna, minggu 18/04.

Anna yang juga anggota DPR Fraksi PKB menjelaskan, arus globalisasi masuk dengan membawa berbagai pemahaman yang harus difilter. Seperti faham kebebasan, kesetaraan, dan faham liberalisme jika diterapkan tanpa dilandasi oleh adat budaya bangsa, kondisi tersebut tentu menggambarkan melunturnya semangat nasionalisme.

"Akibatnya banyak warga negara merasa tidak terikat dengan negara bangsanya. Tidak merasa memiliki, tidak mempunyai rasa tanggung jawab serta tidak merasa bangga sebagai warga bangsa Indonesia," katanya lagi.

Untuk itu melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, harus menjadi upaya sungguh-sungguh dan serius dalam memperkokoh Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. "Terutama untuk generasi muda, rekanita dari IPPNU harus menjadi pelopor membangun gerakan rasa cinta dan bangga sebagai orang Indonesia, cinta pada negara dan rela berkorban demi bangsa dan negaranya," pungkas Anna.

Selain rekanita aktifis IPPNU, acara ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat. Dari laporan penyelenggara disebut lebih dari 150 orang hadir mengikuti acara ini dengan antusisas.

Related Articles

A new version of this app is available. Click here to update.