Ketua Dewan Syuro PKB: Pesantren Punya Modal Lengkap untuk Bertransformasi dan Inovasi

JAKARTA - Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH. Ma'ruf Amin menilai pondok pesantren mempunyai modal lengkap untuk melakukan transformasi dan inovasi dalam menghadapi semua tantangan jaman. Kendati demikian transformasi dan inovasi ini hanya bisa terwujud jika dibarengi dengan sikap serta cara pandang yang benar dari para pemangku pesantren.
“Mestinya pesantren itu merupakan lembaga paling transformatif dan inovatif karena mempunyai model lengkap. Mulai dari paradigma, kerangka berpikir, hingga cara bersikap yang dikembangkan di pesantren semua mengarahkan pada keluwesan dan kesiapan dalam menghadapi berbagai tantangan jaman,” ujar KH Ma’ruf Amin saat membuka Konferensi Internasional Transformasi Pesantren di Hotel Sahid, Jakarta, pada Selasa (24/6/ 2025).
Wakil Presiden ke-13 RI tersebut menjelaskan paradigma di pesantren bersumber dari cara berpikir utuh yang tidak hanya bersumber pada teks semata tetapi juga pemahaman terhadap konteks. Paradigma ini sangat berpotensi mewujudkan tranformasi maupun inovasi sesuai dengan tantangan jaman. “Paradigma yang saya maksud dalam konteks pesantren adalah paradigma yang inovatif, sehingga mampu mendorong perbaikan secara berkelanjutan ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Selain paradigma transformatif, lanjut Kiai Ma’ruf pemikiran di pesantren selalu bersifat dinamis. Para santri selalu belajar memecahkan berbagai persoalan di masyarakat melalui cara berpikir tawasuth, tasamuh, tawazun, dan itidal khas ahlul sunah wal jamaah (Aswaja). “Situasi ini membuat para santri selalu dinamis tidak statis sehingga mereka selalu siap dengan berbagai perubahan-perubahan besar,” katanya.
Hanya saja modal paradigma dan cara berpikir yang luar biasa tersebut, kata Kiai Ma’ruf tidak menjadi karakter serta sikap di kehidupan sehari-hari. Ada beberapa penyebabnya di antaranya sikap menahan diri dan qonaah dari para pemangku pesantren. “Banyak para kiai yang membiasakan diri untuk mengambil sesuai dengan cara sedikit. Ini baik secara personal tetapi kurang bagus dalam memenuhi kepentingan umat. Dalam perebutan kekuasaan misalnya kalangan pesantren kerap menahan diri, padahal kekuasaan jika digunakan secara benar sangat bermanfaat bagi kepentingan agama dan bangsa,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Kiai Ma’ruf menegaskan bahwa PKB sebagai partai politik memiliki komitmen kuat terhadap pesantren karena akar historis dan ideologisnya. “Banyak yang bertanya, kenapa PKB mengurus pesantren? Karena pimpinan pesantren adalah para kiai, dan PKB sejak awal didirikan sebagai wadah politik para kiai,” tegasnya.
Penulis : Rach Alida Bahaweres