DPR Harap Ferry Juliantono Bawa Harapan Baru Revitalisasi Koperasi

JAKARTA-Anggota Komisi VI DPR RI, Imas Aan Ubudiah, menyambut baik pelantikan Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi RI yang baru menggantikan Budi Arie Setiadi. Ia menyampaikan harapan besar terhadap progresivitas kementerian ini ke depan, khususnya dalam memperkuat peran koperasi sebagai fondasi ekonomi rakyat yang inklusif dan berkeadilan sosial.
"Pelantikan pak Ferry Juliantono saya kira membawa harapan baru bagi revitalisasi koperasi di Indonesia. Koperasi harus kembali menjadi ekonomi bersama yang nyata di tengah masyarakat, tanpa terkecuali, baik di perkotaan, pedesaan, hingga wilayah perbatasan," ujar Imas di Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Menurutnya, kementerian di bawah kepemimpinan baru ini harus memiliki orientasi yang jelas: hadir oleh rakyat dan untuk rakyat, menjadi wadah yang saling membantu dan saling mendukung di tengah tantangan ekonomi saat ini.
"Koperasi bukan hanya instrumen ekonomi, tapi juga gerakan sosial. Saya mendorong agar Kementerian Koperasi ke depan bisa benar-benar membangun ekosistem koperasi yang modern, akuntabel, dan mampu menjawab kebutuhan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai gotong royong," tambah legislator PKB itu.
Imas juga menekankan pentingnya pemerataan akses terhadap pembinaan dan permodalan koperasi, khususnya di kawasan tertinggal, terluar, dan terdepan (3T), agar pertumbuhan ekonomi tidak terpusat hanya di kota-kota besar.
"Sudah saatnya koperasi di desa-desa dan kawasan perbatasan mendapat prioritas. Mereka butuh dukungan konkret dari negara. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga kedaulatan sosial dan pemerataan kesejahteraan," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto merombak (reshuffle) kabinetnya pada Senin (8/9/2025) sore. Salah satu menteri yang direshuffle adalah Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan diganti oleh Ferry Juliantono.
"Pada sore hari ini Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada jabatan kementerian," ujar Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya di Istana Negara.