|  | 

Berita Nasional

Perayaan 80 Tahun Proklamasi, DPR Minta Pemerintah Perkuat Solidaritas Sosial

JAKARTA – Menjelang peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, pemerintah diminta memperbanyak kegiatan Agustusan. Langkah ini untuk membangun solidaritas, mengukuhkan persatuan, dan menguatkan semangat kebangsaan.

“Di tengah berbagai problem bangsa, bulan peringatan kemerdekaan ke-80 RI harus dijadikan momentum membentuk kohesi sosial antar anak bangsa. Kami mendorong pemerintah dari pusat hingga level desa memperbanyak kegiatan dalam bentuk lomba, kompetisi, hingga silaturahmi antar-masyarakat sehingga menguatkan solidaritas bangsa,” ujar Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Mahdalena, Selasa (12/8/2025).

Dia menjelaskan perayaan HUT RI seperti lomba dan acara kebersamaan bukan sekadar hiburan atau seremoni tahunan. Lebih dari itu kegiatan tersebut memiliki peran sosial penting dalam membangun koneksi antarwarga serta mengatasi persoalan kesepian yang diam-diam menjangkiti masyarakat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

“Perayaan Agustusan harus dimaknai lebih dari sekadar lomba panjat pinang atau balap karung. Ini momentum untuk memperkuat rasa kebersamaan, solidaritas, dan kedekatan sosial. Pemerintah daerah perlu hadir dan berperan aktif menginisiasi kegiatan-kegiatan ini,” jelasnya.

Mahdalena merujuk pada hasil survei Health Collaborative Center, lembaga nonprofit di bidang kesehatan masyarakat dan komunitas, yang dilakukan sejak Oktober 2023 terhadap 1.299 responden di wilayah Jabodetabek. Survei tersebut mengungkap bahwa 44 persen warga mengalami kesepian tingkat sedang, dan 6 persen lainnya tingkat tinggi. Metode yang digunakan adalah UCLA Loneliness Scale dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,3 persen.

“Angka ini memprihatinkan. Kesepian bukan hal sepele. WHO bahkan menyatakan bahwa kesepian kronis dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius seperti demensia dan penyakit kardiovaskular. Karena itu, kita tidak bisa membiarkan kondisi ini terus memburuk tanpa intervensi sosial,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya pemerintah, khususnya di daerah, menciptakan ruang-ruang pertemuan sosial yang mempertemukan warga lintas usia dan latar belakang. Kegiatan seperti lomba tradisional, malam tirakatan, pawai budaya, hingga kerja bakti terbukti efektif mempererat hubungan sosial dan menghidupkan kembali semangat gotong royong.

“Lomba Agustusan mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya besar. Ini cara efektif untuk memecah jarak sosial, membangun interaksi yang hangat, dan secara tidak langsung membantu mengatasi kesepian. Kita harus mengoptimalkan momentum ini agar perayaan kemerdekaan juga menjadi perayaan kebersamaan,” pungkas Mahdalena.

Penulis : Rach Alida Bahaweres

Related Articles

A new version of this app is available. Click here to update.