UE Rilis Visa Schengen untuk WNI, Waka Komisi VII: Perluas Pasar Produk RI di Eropa

JAKARTA – Pemerintah menyambut baik komitmen Uni Eropa yang memberikan kemudahan akses visa jangka panjang bagi Warga Negara Indonesia (WNI). Kebijakan ini menyederhanakan dan mempercepat proses pengajuan visa Schengen, yang dinilai sebagai langkah positif dalam mendorong konektivitas Indonesia di kancah global.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Chusnunia, menilai kemudahan visa ini membuka peluang besar bagi kolaborasi lintas sektor antara Indonesia dan negara-negara Eropa. Namun ia mengingatkan agar pemerintah dapat mengoptimalkan kebijakan tersebut untuk kepentingan nasional.
“Kami menyambut baik kebijakan visa Schengen terbaru dari Uni Eropa. Ini bukan hanya soal kemudahan akses, tetapi juga membuka pintu kolaborasi di berbagai bidang. Pemerintah harus mengoptimalkan peluang ini agar dampaknya terasa luas, baik dari sisi ekonomi, pendidikan, hingga transisi energi,” ujar Chusnunia di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Kebijakan tersebut merupakan hasil pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 13 Juli 2025 di Brussels, Belgia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, perubahan ini merupakan langkah signifikan untuk mengurangi frekuensi pengajuan visa, menekan beban administratif, dan meningkatkan kemudahan mobilitas jangka panjang bagi WNI yang bepergian ke wilayah Schengen.
“Dengan kemudahan visa yang diberikan, mobilitas WNI ke Eropa dipastikan meningkat. Ini akan memperkuat konektivitas Indonesia dengan kawasan Eropa di berbagai sektor,” kata Airlangga.
Menurut Chusnunia, kebijakan ini juga sejalan dengan penguatan hubungan ekonomi lewat perjanjian Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Perjanjian tersebut membuka akses pasar baru bagi produk Indonesia, termasuk bahan baku industri hijau dan otomotif, serta memperkuat rantai pasok material kritis untuk transisi energi bersih di Eropa—yang juga mendorong peningkatan nilai tambah dalam negeri.
“Ini harus dimanfaatkan secara maksimal. Kita ingin dampaknya tidak hanya sekadar meningkatnya jumlah kunjungan WNI ke Eropa, tetapi juga terciptanya berbagai bentuk kerja sama strategis yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa,” tambahnya.
Data menunjukkan minat WNI untuk berkunjung ke Eropa terus meningkat. Pada tahun 2024, tercatat 203.000 pengajuan visa Schengen dari Indonesia, menjadikannya negara dengan jumlah pengajuan terbesar ke-13 di dunia dan ke-3 di kawasan ASEAN setelah Thailand dan Filipina.
Penulis : Rach Alida Bahaweres