Fraksi PKB MPR RI Ajak Nawaning Jadi Garda Terdepan Cegah Pencabulan Anak di Pesantren

JAKARTA – Maraknya kasus pencabulan anak di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan pondok pesantren, dinilai sudah berada pada tahap yang sangat memprihatinkan. Menyikapi hal ini, Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, mendorong peran aktif Nawaning—wadah para perempuan pimpinan pondok pesantren—untuk mengambil langkah konkret dalam mencegah serta menanggulangi kekerasan seksual terhadap anak di lingkungan pesantren.
“Situasinya sudah darurat dan harus menjadi perhatian bersama. Jangan sampai oknum-oknum mencederai nilai-nilai mulia yang selama ini dijunjung pesantren. Para Ning harus sigap, tanggap, dan menjadi garda terdepan dalam mencegah terjadinya pencabulan anak,” tegas Neng Eem.
Lebih lanjut, Anggota Komisi IX DPR RI tersebut juga mendorong para pimpinan pesantren untuk membekali diri dengan pengetahuan psikologi agar dapat memberikan pendampingan yang tepat kepada para korban, sekaligus memahami aspek hukum terkait kejahatan seksual terhadap anak.
“Pimpinan pesantren perlu memahami dasar-dasar psikologi agar dapat mendampingi korban secara utuh. Selain itu, pendidikan hukum juga penting agar pelaku dapat diproses dan dihukum seberat-beratnya sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.
Sebagai Wakil Sekjen DPP PKB, Neng Eem menegaskan bahwa PKB telah menyatakan sikap tegas untuk memerangi segala bentuk kekerasan seksual terhadap anak. Karena itu, ia berharap Nawaning memperluas sinergi dengan berbagai pihak, termasuk aparat kepolisian, dinas sosial, serta dinas perlindungan perempuan dan anak di tingkat kabupaten/kota. Kolaborasi ini dinilai penting untuk menekan terjadinya kasus pencabulan di lingkungan pesantren.
Kegiatan Nawaning yang digelar di Gedung Nusantara V, MPR RI, Sabtu (26/7/2025) juga diisi dengan berbagai agenda, antara lain kajian Kitab Arbain Nawawi oleh Ning Afie, pembacaan sholawat oleh Ning Nafisah, dan sesi berbagi wawasan tentang pendidikan politik, hukum, dan psikologi bagi perempuan oleh Ning Maharani. Selain itu, hadir pula sejumlah tokoh perempuan pesantren, aktivis muslimah, kader Fatayat NU, serta artis Inara Rusli yang memberikan motivasi untuk bangkit dan menjadi pribadi yang lebih kuat, serta artis Puput Melati yang turut menyemarakkan acara dengan lantunan lagu religi.