Pengamat Politik : PKB Menjadi Faktor Kunci Setiap Rezim Pemerintahan

JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selalu menjadi faktor kunci dalam setiap rezim pemerintahan. Dalam lintasan sejarah, setiap rezim pemerintahan yang didukung PKB mempunyai tingkat kepuasaan tinggi di masyarakarat.
“Presiden yang didukung oleh PKB memiliki tingkat kepuasaan masyarakat yang tinggi. Salah satunya Presiden Jokowi yang didukung oleh PKB memiliki tingkat kepuasaan yang tinggi. Bahkan ketika PKB mendukung Presiden Prabowo, berdasarkan hasil survei, tingkat optimismenya mencapai 80 persen,” ujarnya di sela Peringatan Harlah ke-27 PKB di Jakarta Convention Center, Rabu (23/7/2025)
Dia menjelaskan PKB mempunyai modal besar dalam bentuk kejelasan ideologi berlatar Islam moderat. Selain itu PKB juga memiliki basis massa yang relatif loyal. Modal inilah yang menjadi penopang setiap rezim pemerintahan yang didukung PKB. “Ini karena ada PKB di dalamnya. PKB saat ini diharapkan memiliki ide-ide baru untuk membantu mensukseskan program-program Presiden Prabowo, sehingga tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah tetap terjaga,” ungkapnya.
Kendati demikian, kata Hendri PKB mempunyai tugas berat dalam membangun kepercayaan publik terhadap partai politik. Menurutnya selama ini saat ini kepercayaan publik kepada partai politik tidak terlalu baik karena adanya anggapan bahwa partai politik meninggalkan rakyat setelah masa pemilu lewat. “Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri tidak hanya untuk PKB tetapi juga ke partai lainnya untuk mempercayakan partai politik sebagai kendaraan politik yang lebih baik untuk mencapai kemaslahatan dan kesejahteraan yang lebih baik,” katanya.
Jika mampu meraih kepercayaan publik, lanjut Hendri PKB mempunyai peluang besar untuk mempertahankan posisi empat besar dalam perolehan suara di Pemilu 2029. Atau bahkan punya potensi untuk mendongkrak suara lebih tinggi lagi. “Tahun 2029 terkesan masih jauh tapi sebetulnya tidak karena tahun 2029 sudah dekat. PKB harus memperkuat solidaritas antar seluruh kader untuk mempertahankan posisinya sebagai partai keempat terbanyak atau bahkan ingin jauh lebih baik lagi,” katanya.
Hendri mengatakan, selain itu masih ada beberapa tantangan yang harus diselesaikan oleh PKB. Misalnya komunikasi-komunikasi dengan stake holdernya termasuk Nahdatul Ulama (NU) yang menurutnya harus diperbaiki menjadi semakin lebih baik. PKB diharapkan dapat membantu Presiden Prabowo dalam menyelesaikan program-programnya untuk Indonesia Produktif seperti Koperasi Merah Putih, Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan hanya memiliki dua orang kader yang duduk di jajaran kabinet. “Ini jadi tantangan tersendiri. Jadi, anggota DPR dari Fraksi PKB punya peran tersendiri untuk menyelesaikan itu. Dua anggota PKB di Kabinet Merah Putih untuk mensukseskan program-program Presiden Prabowo itu bukan hal yang mudah,” pungkasnya.
Penulis : Rach Alida Bahaweres