|  | 

Berita Nasional

Kerja di Jepang Semakin Diminati, Komisi IX: Harus Siapkan Kompetensi sesuai Peluang Kerja

JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Asep Romy Romaya menyoroti kondisi sulitnya mencari pekerjaan di dalam negeri yang mendorong banyak warga Indonesia berminat bekerja di luar negeri, khususnya di Jepang, Hong Kong, dan Taiwan. Namun, para calon pekerja harus menyiapkan diri dengan baik.

Menurut Asep, tingginya minat ini harus diimbangi dengan kesiapan dan peningkatan kualitas tenaga kerja. "Kesempatan kerja di luar negeri, seperti di Jepang, Hong Kong, dan Taiwan, sangat terbuka. Namun masyarakat harus benar-benar menyiapkan kemampuan, keterampilan, serta pemahaman bahasa sesuai dengan kebutuhan industri di negara-negara tersebut," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/7).

Asep menambahkan bahwa persaingan tenaga kerja asing semakin ketat, sehingga kompetensi menjadi kunci utama untuk dapat bersaing. Ia juga mendorong pemerintah untuk memperkuat program pelatihan, sertifikasi bagi calon pekerja migran dan lembaga pelatihan kerja swasta.

"Pemerintah perlu menyediakan pelatihan vokasi, kursus bahasa, serta informasi yang jelas terkait peluang kerja di luar negeri agar para calon pekerja Indonesia bisa terserap sesuai standar yang diminta, dan hal yang tidak bisa diabaikan Pemerintah harus mampu meningkatkan pengawasan terhadap lembaga atau badan swasta yang bergerak dibidang penyaluran atau pengiriman tenaga kerja ke luar negeri," katanya.

Sebagai legislator, Asep menegaskan dukungan Komisi IX DPR RI terhadap peningkatan perlindungan dan penyiapan SDM tenaga kerja. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan bekerja di luar negeri melalui jalur resmi dan prosedur yang benar.

"Jangan mudah tergiur iming-iming pihak yang tidak bertanggung jawab. Cari informasi dari instansi resmi seperti KP2MI dan pastikan semua dokumen serta pelatihan sudah sesuai. Ini penting demi keselamatan dan hak-hak pekerja," tegasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat II itu berharap, dengan kesiapan yang matang, para pekerja Indonesia tidak hanya menjadi tenaga kerja, tetapi juga dapat membawa pulang keterampilan baru untuk membangun perekonomian di tanah air.

Seperti diketahui, Jepang menjadi salah satu negara tujuan yang kini banyak diminati, apalagi setelah pemerintah membuka skema penempatan resmi melalui jalur Government-to-Government (G to G).

Menurut data Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), penempatan tenaga kerja melalui skema G to G pada Juni 2025 mengalami peningkatan sebesar 14 persen dibanding bulan sebelumnya. Jepang bersama Hong Kong, Taiwan, Malaysia, dan Turki tercatat sebagai lima besar negara tujuan utama penempatan pekerja migran Indonesia saat ini.

Lima jenis pekerjaan yang paling umum di bulan Juni 2025 adalah house maid, caregiver, worker, domestic worker, dan plantation worker. Adapun provinsi asal terbanyak pekerja migran berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Penulis : Khafidlul Ulum

Related Articles

A new version of this app is available. Click here to update.