|  | 

Berita Nasional

Rawan Rusak Ekosistem, DPR Minta Menhut Tinjau Ulang Status Taman Nasional Mutis

JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI, Usman Husin, meminta Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, untuk meninjau kembali Surat Keputusan (SK) Nomor 946 Tahun 2024 yang menetapkan Cagar Alam Mutis sebagai taman nasional. Permintaan ini disampaikan karena adanya penolakan dari masyarakat adat setempat.

“Dengan adanya peningkatan status sebagai taman nasional, ada fleksibilitas publik untuk mengakses kawasan tersebut. Hal itu berpotensi merusak vegetasi dan ekosistem. Padahal kelestarian kawasan secara murni itulah yang ingin masyarakat adat jaga,” ujar Usman Husin, Jumat (11/4/2025).

Usman Husin menyampaikan kekhawatiran masyarakat adat terkait perubahan status tersebut. Menurutnya Cagar Alam Mutis selama ini kawasan konservasi sumber daya alam yang dikenal sebagai "paru-paru Pulau Timor" itu. "Masyarakat adat khawatir perubahan status Cagar Alam Mutis ini merusak ekosistem dan konservasi sumber daya alam, serta berdampak pada generasi mendatang," ujarnya.

Dia mengatakan masyarakat adat telah melakukan penolakan dengan adanya penurunan status Cagar Alam menjadi taman nasional. Perubahan status menjadi taman nasional dianggap tidak hanya merugikan masyarakat adat tapi juga pengkhianatan terhadap alam.

“Namun penolakan tersebut terabaikan sehingga status Cagar Alam pun berubah menjadi Taman Nasional,”

Usman Husin mengaku telah menyampaikan permintaan ini langsung kepada Menteri Kehutanan saat kunjungan kerja ke Meulaboh, Aceh Barat. Menurutnya penetapan status kawasan konservasi harus mendengarkan aspirasi masyarakat tidak bisa dilakukan secara sepihak.

"Saya sampaikan agar SK Taman Nasional Mutis ini ditinjau kembali karena menyangkut kehidupan masyarakat lokal. Harus ada sosialisasi menyeluruh kepada seluruh pihak di kawasan tersebut," tambahnya.

Taman Nasional Mutis memiliki luas 12.315,61 hektar dan terletak di Pulau Timor Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kawasan ini memiliki relief berbukit hingga bergunung, dengan puncak tertinggi Gunung Mutis setinggi 2.427 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini dikenal dengan gunung-gunung batu marmernya dan merupakan sumber kehidupan masyarakat sekitar.

Penulis : Rach Alida Bahaweres

Related Articles

A new version of this app is available. Click here to update.