PKB Optimis Pimpinan KPK yang Baru Bisa Jaga Kepercayaan Rakyat

JAKARTA – Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid optimis pimpinan KPK yang baru bisa bekerja dengan baik. Dia juga meminta para komisioner komisi antirasuah untuk menjaga kepercayaan rakyat. Dukungan masyarakat kepada KPK masih sangat besar dalam pemberantasan korupsi.
“Saya harus mengatakan optimis, meskipun mereka belum bekerja. Karena dukungan masyarakat masih besar kepada KPK, dibanding lembaga lain. Tapi mohon pimpinan baru mempertahankan kepercayaan yang ada,” terang Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid.
Gus Jazil pun menyoroti penanganan kasus korupsi di KPK selama ini. Menurut dia, penanganan kasus korupsi dinilai tebang pilih. Jadi, yang terlihat sikap tebang pilihnya, bukan pemberantasan korupsinya. Sehingga KPK dan lembaga penegak hukum yang lain sudah seperti lembaga politik.
Menurut mantan Wakil Ketua MPR itu, apa yang terjadi di lembaga penegak hukum bukanlah proses hukum, tapi proses politik. Tentu, kondisi iu sangat berbahaya. Masyarakat juga mempunyai penilaian yang sama dengan Gus Jazil. “Maka pimpinan KPK yang baru harus membalik persepsi publik. Dengan bekerja secara transparan. Tidak ada tekanan dari eksekutif, tidak ada tekanan politik yang masuk. Tidak ada proses tebang pilih,” bebernya.
Legislator asal Dapil Jawa Timur X Lamongan dan Gresik itu meminta pimpinan KPK yang baru untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pemberantasan korupsi, sehingga proses penanganan korupsi bisa berjalan dengan baik. ”Semua birokrasi punya sistem digital. Tapi kalau mau lapor, sistem digitalnya kadang mati. Pengaduan itu kadang tidak serius. Termasuk di KPK,” tuturnya.
Dalam setahun, ada ribuan pengaduan yang masuk ke KPK. Hasil pengaduan itu kemudian dipetakan, kemudian dilakukan penyelidikan, sampai penyidikan. Namun, jangan sampai pengaduan itu di-setting untuk menjadi seseorang sebagai tersangka kasus korupsi. Maka dari itu, ia meminta agar pemberantasan korupsi memanfaatkan teknologi, sehingga semuanya transparan. Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam penanganan kasus. Masyarakat bisa ikut memantau.“Saya berharap proses pemberantasan koruspi juga melibatkan teknolohgi yang canggih, selain penyadapan,” jelas politisi asal Bawean, Gresik, Jawa Timur itu.
Menurut Gus Jazil, teknologi bisa menjembatani dalam penanganan korupsi. Para anak muda bisa membantu menciptakan sistem yang transparan, supaya tidak ada dugaan permainan, dan prosesnya berjalan dengan benar. (*)