Rapat Perdana Pansus Haji, Gus Muhaimin: Kegagalan Haji Jangan Berulang
JAKARTA -Rapat panitia khusus (pansus) hak angket penyelenggaraan haji akhirnya menetapkan empat orang pimpinan pansus. Dalam rapat perdana yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI H. A. Muhaimin Iskandar, penetapan Ketua dan anggota pimpinan pansus tersebut dipilih berdasarkan musyawarah mufakat, senin (19/08/2024)
"Tadi ada beberapa usulan nama, seperti PDIP yang mengusulkan pak Mardas (Marwan Dasopang). Tapi akhirnya ditetapkan secara mufakat, Ketua Pak Nusron," terang pria yang karib disapa Gus Muhaimin ini.
Gus Muhaimin menerangkan, dengan penetapan pimpinan ini diharapkan pansus haji agar segera bekerja cepat dan optimal. Dengan waktu maksimal satu bulan, lanjutnya, pansus diharapkan mampu membuat produk dan rekomendasi agar kegagalan penyelenggaraan haji tidak terus berulang.
"Jadi kita harap gunakan waktu sebaik-baiknya. Optimalkan segala kewenangan, karena pansus ini memiliki kewenangan yang luar biasa. Bisa memanggil siapapun, menyumpahnya untuk mendapatkan kebenaran, dan semuanya dilindungi undang-undang," terangnya lagi.
Kegagalan penyelenggaraan haji, sambungnya, adalah masalah paling krusial dalam pansus haji ini. Menurutnya, persoalan haji sebenarnya tugas pokok komisi VIII. Namun, karena masalah penyelenggaraan haji ini terus berulang, maka lewat pansus ini penyelesaian masalah tersebut dapat dimaksimalkan.
"Pansus haji ini pondasi untuk Menteri Agama yang akan datang betul menjadikan rekomendasi pansus ini sebagai rujukan agar penyelenggaraan haji lebih aman, nyaman, dan khusus beribadah. Jadi ini murni untuk perbaikan penyelenggaraan haji," tukasnya.
Pansus hak angket penyelenggaraan haji sejatinya telah terbentuk sejak bulan Juli 2024. Namun pansus ini urung bersidang karena bersamaan dengan masa reses DPR RI.
Akhirnya, di awal masa sidang ini pansus memulai sidang dengan agenda pertama tentang penetapan pimpinan pansus haji. Lewat musyawarah mufakat, pansus pun menetapkan Nusron Wahid (Golkar) sebagai ketua, dan empat orang pimpinan anggota yang terdiri dari Diyah Pitaloka (PDIP), Marwan Dasopang (PKB), dan Ledia Hanifah (PKS).
