|  | 

Berita Nasional

LNH: Perlu Strategi Komunikasi Untuk Wujudkan RUU Perlindungan Perempuan

JAKARTA - Beberapa RUU yang terkait dengan perempuan kerap menjadi kontroversi di masyarakat. Padahal menurut anggota FPKB DPR RI, Luluk Nur Hamidah atau yang biasa disapa LNH, RUU seperti RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga sangat penting perannya dalam melindungi perempuan.

Hal ini disampaikan LNH saat menerima kunjungan komisi nasional perempuan Indonesia di ruang fraksi PKB, rabu (26/02). "Kita melihat RUU PRT penting karena ruang kerja pekerja rumah tangga ini tidak di publik. Sehingga rentan dengan eksploitasi, kekerasan, dan juga pelanggaran ham yang mungkin terjadi," terangnya.

LNH yang juga sekjen Kaukus Parlemen Perempuan Republik Indonesia (KPPRI), menilai RUU yang telah diajukan sejak 16 tahun lalu harus segera menjadi prioritas. Selain persoalan subtansi, imbuhnya, salah satu masalah dari beberapa RUU yang sebelumnya terjadi juga karena "strategi komunikasi" yang tidak efektif.

Dalam ruu perlindungan PRT atau pun yang berkaitan dengan perlindungan perempuan, strategi komunikasi yang digunakan belum banyak melibatkan organisasi-organisasi lintas iman. "Yang paling banyak ini temen-temen NGO yang mungkin tidak ada kaitannya dengan basis keagamaan, padahal ini penting kalau ada engagement yg lebih secara menyeluruh."

"Organisasi keagamaan seperti NU atau Muhammadiyah yang memiliki jutaan basis perempuan, harusnya dilibatkan berbicara di depan sebab semua pihak sudah waktunya menaruh perhatian pada RUU ini," jelas legislator dapil Jateng IV.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.