|  | 

Berita Nasional

Syaikhul: Full Day School Membunuh Pendidikan Non-Formal Yang Membangun Moral Bangsa

JAKARTA – Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaikhul Islam Ali mengkritik rencana program Full Day School yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhajir Effendi. Menurutnya, rencana tersebut belum dikaji secara matang.

"Saya melihat rencana penerapan Full Day School itu bukan dari kajian yang matang, melainkan kebijakan latah saja policy hysteria. Asal kelihatan beda saja," terangnya seperti dilansir radarbangsa.com, senin, 12/6.

Syaikhul menambahkan, pihaknya sangat menayangkan jika nantinya Full Day School memberangus ragam pendidikan yang selama ini manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat. Sementara itu, lanjutnya, Full Day School sendiri belum tentu efektif.

Menurut Politisi Asal Jawa Timur ini, berbagai bentuk pendidikan informal dan non-formal juga sudah berkembang dalam sistem pendidikan nasional. Pendidikan informal seperti itu, terangnya, sangat berperan dalam mendidik moral siswa.

“Jangan lupa, selain pendidikan formal masih ada pendidikan informal dan non-formal yang juga diakui Undang-undang. Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan al-Quran dan semacamnya berperan vital mendidik moral anak bangsa,” ujar alumni Al Azhar, Cairo itu.

Dia menegaskan, kalau Mendikbud memaksa penerapan Full Day School, patut dipertanyakan kompetensi yang bersangkutan.

Sebelumnya, Mendikbud berencana memangkas hari belajar siswa. Selama ini, siswa bersekolah dari Senin hingga Sabtu. Rencananya, siswa akan diliburkan pada hari Sabtu dan Minggu. Akan tetapi, waktu anak-anak di sekolah akan ditambah imbas penerapan Full Day School.[]

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.