|  | 

Berita Nasional

AMI Movie Award, Cara Kreatif Edukasi Politik Anak Muda

JAKARTA - Menyambut Hari Ulang Tahun ke 17, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) menggelar acara lomba film pendek AMI Movie Award bertajuk “Politik Itu Asyik”. AMI Movie Award yang melibat peserta antara umur 15-24 tahun, menurut anggota FPKB Arzetti Bilbina, merupakan upaya Fraksi PKB dalam memberikan pendidikan politik terhadap anak muda.
“Anak muda saat ini kan cenderung apatis terhadap politik. Nah, melalui AMI Movie Award ini kita mengajak peserta untuk beradu gagasan tentang politik. Agar dari diri mereka timbul pemahaman bahwa politik bukan hanya berebut kekuasaan dan konflik semata. Tapi politik itu menyenangkan,” ungkap Arzetti, anggota komisi X DPR RI di Jakarta, rabu 28/09.
Menurut politisi yang juga pernah aktif di dunia modeling dan entertainment ini, Fraksi PKB menginisiasi kesadaran politik mereka  melalui jalur film karena anak muda identik dengan “kekinian”. “Kita tidak bisa memaksakan lagi melalui cara-cara konvensional yang monoton. Adanya kreasi film atau video sangat efektif bagi mereka kaum muda indonesia dapat menuangkan pendapat, ide, dan kekritisan mereka,”  imbuh Arzetti yang juga anggota komisi VIII DPR RI.
Arzetti juga menambahkan,  AMI Movie Award yang menyematkan nama Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (AMI), merupakan simbolisasi semangat dari kepribadian perjalanan hidup Ketum PKB yang inspiratif.
“Gairah beliau dalam memimpin PKB misalnya, anak muda banget, sehingga PKB menjadi partai yang sangat fleksibel dibandingkan dengan yang lain. Kepeduliannya terhadap bangsa dan Negara, bahkan pernah mengantarkannnya menjadi pimpinan DPR RI termuda dalam sejarah. Sudah pas kiranya pada event Ami Movie award  ini panitia mengangkat sosok beliau,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota komisi II DPR RI Yanuar Prihatin menambahkan, partisipasi pemilih pemula masih sangat rendah. Padahal dalam data pemilu 2014, jumlah pemilih pemula mencapai 40 persen. Hal ini, menurutnya, disebabkan pemahaman anak muda terhadap politik dilebih banyak diterima dari “dunia lain” sampai muncul sikap apatis.
Yanuar juga menjelaskan,dalam pemahaman yang lebih luas, politik itu hadir dalam kehidupan sehari-hari dan membentuk jati diri anak bahkan membangun kecintaan mereka terhadap bangsa.
“Nah, inilah ruang kosong pendidikan politik yang tidak pernah disentuh. Misalnya begini, ketika mereka bergabung dan berteman dengan empat atau lima orang itu sudah berpolitik. Nah, pendidikan politik berperan untuk memahamkan bahwa bahwa politik itu komunikasi, pengaruh-memperngaruhi, menejemen dan kepememinpinan, serta bagaiman menghargai orang,” tukas Yanuar.

Related Articles

A new version of this app is available. Click here to update.