|  | 

Berita Nasional

“Kita Tidak Sedang Bicara Siapa Setan-Siapa Malaikat, Ada Persoalan Yang Lebih Substansial”

GUS SYAIKHULJAKARTA - Kasus pencatutan nama presiden dan wakil presiden dalam perpanjangan kontrak PT Freeport, menurut wakil ketua komisi VIII Syaikhul Islam Ali, harus dibaca dengan cermat. Sebab, isu Freeport selama setahun belakangan ini santer memunculkan berbagai polemik nasional.

Dia pun meminta agar isu Freeport jangan sampai menguras energi nasional, apalagi saling mengadu-domba. "Saya kira kita perlu berpikir jernih, hati-hati dengan adu domba!," ungkap politisi PKB itu, di Jakarta, rabu 18.11.2015.

Lanjut legislator yang akrab disapa Gus Syaikhul, isu ini harusnya lebih subtansial dari sekedar menuntut siapa yang salah dan benar. "Persoalan ini semakin bias. Misalnya, di satu sisi, apakah seorang ketua parlemen berwenang dalam hal negosiasi kontrak pertambangan? Di sisi lain, apakah sebuah perusahaan multinasional boleh merekam pembicaraan pejabat tinggi negara kita?" kata Gus Syaikhul.

Bahkan, Ia pun mensinyalir adanya upaya rekayasa untuk menutupi pelanggaran hukum yang lebih besar. "Kita tidak sedang bicara siapa setan siapa malaikat, ada persoalan yang lebih substansial di balik ini semua. Ada peraturan perundang-undangan yang ditabrak. Bahkan ada upaya rekayasa menghindari ketentuan hukum yang berlaku," pungkas legislator asal Jawa Timur itu.

Related Articles

A new version of this app is available. Click here to update.