|  | 

Berita Nasional

NU Resmikan Gerakan Nasional “Ayo Mondok”

1433156657

JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meresmikan sebuah gerakan nasional yang diberi nama "Ayo Mondok". Gerakan nasional "Ayo Mondok" mengajak masyarakat umumnya dan kaum nahdliyyin untuk kembali ke pesantren ditengah gempuran ideologi transnasional yang sudah berani menampakkan diri. Gerakan "Ayo Mondok" dimotori oleh salah satu lembaga NU yakni Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI).

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meluncurkan gerakan "Ayo Mondok" ditandai dengan pemukulan begug di Aula Kantor PBNU, Jakarta, Senin (1/6). KH Said Aqil Siroj dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini yang dimotori RMI. Gerakan Ayo Mondok ini, Menurutnya merupakan “action” dari gerakan “Kembali ke Pesantren” yang dicanangkannya sejak Muktamar NU di Makassar 2010 lalu.

“Omong kosong kalau kita ngomong kembali ke khittah kalau tidak kembali ke pesantren. Kembali ke pesantren bisa dalam artian fisik yakni mondok, atau dalam pengertian kembali kepada nilai, akhlaq dan jati diri pesantren,” katanya didepan ratusan tamu undangan yang hadir.

KH Said Aqil Siroj menegaskan, bahwa gerakan ini adalah bagian dari misinya dulu ketika terpilih menjadi Ketum PBNU, yaitu gerakan kembali ke pesantren. Pesantren selain sebagai benteng moral, juga sebagai benteng intelektual dan ideologi Islam Nusantara yang ramah, toleran, dan moderat.

“Dulu jaman NU berdiri, Wahabi yang radikal jauh di luar sana, di Arab. Kini wahabinya di depan kita, ini tantangan buat pesantren,” tegasnya.

Kang Said menambahkan, bahwa jangan sampai kita melahirkan generasi yang lemah. Pesantren harus melahirkan generasi yg kuat. Baginya, untuk menjdi ekstrem tidak butuh ilmu. Tapi untuk wasathon butuh ilmu. Karena harus menggabungkan (dalil) naqliyah denang (nalar) aqliyah. “Oleh karena itu, PBNU sangat terharu sekaligus mendukung gerakan ini, serta meminta masyarakat, khususnya warga NU agar merespon gerakan ini dengan baik sehingga tercipta generasi berkualitas ala pesantren,” pungkasnya.

Sementara koordinator gerakan nasional “Ayo Mondok, Pesantrenku Keren” KH. Lukman Harits Dimyati mengatakan, gerakan ini adalah bentuk kepedulian kalangan pesantren yang tergabung dalam RMI terhadap fenomena dunia pendidikan. Dimana dunia pendidikan sekarang gagal menanamkan pendidikan karakter kepada pelajar dan mahasiswa.

Menurutnya, secara moral, hanya pesantren yang bisa menyelamatkan generasi muda dari kencenderungan-kecenderungan pendidikan yang merusak. Perilaku yang baik hanya bisa dilakukan dengan pembiasaan secara terus menerus untuk bersikap baik.

“Pembiasaan selama 24 jam dengan pengawasan, pembinaan dan pendampingan terus menerus adalah bentuk pendidikan karakter yang sudah lama dilakukan di pesantren.  Jauh sebelum isu pendidikan karakter muncul,” kata KH. Lukman Harits Dimyati yang akrab dipanggi Gus Lukman, pengasuh Pesantren T.

Hadir dalam acara peluncuran Gerakan Nasional “Ayo Mondok” Ketua PP RMI Amin Haedari, Sekjen Miftah Fakih dan para pengurus PP RMI, Ketua RMI Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozien dan Ketua RMI Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid, serta para pengurus lembaga dan badan otonom di lingkungan PBNU.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.