Bantuan Kemanusiaan FPKB Diberangkatkan dari Kantor DPW PKB Sumut
Ketua tim kemanusiaan FPKB, Marwan Dasopang ditemani Siti Masrifah dan fungsionaris DPW PKB Sumatera Utara memantau langsung bantuan untuk pengungsi Rohingya, di Medan, Kamis (28/5)
SUMUT- Bantuan kemanusiaan Fraksi PKB DPR RI untuk pengungsi Rohingya telah sampai di Sumatera Utara. Ketua tim kemanusiaan FPKB, Marwan Dasopang ditemani Siti Masrifah mengawal langsung bantuan tersebut. Dari Medan mengambil titik pemberangkatan di Kantor DPW PKB Sumatera Utara, bantuan diberangkatkan menuju titik-titik pengungsian di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara dan Binjai.
"Selain persoalan kemanusiaan , PKB ingin menunjukan kepada dunia bahwa beginilah menangani persoalan kemanusiaan. PKB ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh yang rela dengan ikhlas menolong bahkan hingga mengabaikan dirinya dan keluarganya untuk menolong pengungsi Rohingya," kata Marwan yang didampingi, Anggota FPKB, Siti Masrifah dan Ketua DPW PKB Sumut, Ance Selian di Medan, Kamis (28/5).
Marwan menuturkan permasalahan ini terbilang mendesak, ia meminta pemerintah Indonesia untuk mengkordinasikan sebaik-baiknya kepada PBB, dan Myanmar. "Ini persoalan internasional, pemerintah Indonesia harus berkordinasi dengan PBB dan myanmar, " imbuh politisi asal Sumut ini.
Sementara itu, Siti Masrifah mengatakan sumbangsih yang diberikan PKB tidaklah seberapa. Namun menurutnya ini sebagai upaya menggugah rasa kemanusiaan masyarakat Indonesia khususnya. "PKB ingin menjadi pioner, memang bantuan ini tidak seberapa namun semoga manfaat bagi pengungsi Rohingya," tutur Siti Masrifah yang akrab dipanggil Ibu Cipah.
Rencananya tim kemanusiaan FPKB yang diutus secara langsung oleh Ketua Fraksi PKB, Helmi Faishal Zaini akan turun langsung ke camp pengungsian Rohingya di Aceh, Jum'at (29/5) besok. Mengingat perjalanan dari Sumut ke Aceh membutuhkan waktu tempuh semalam.
Seperti diketahui FPKB mengirim bantuan kemanusiaan sejumlah Rp 100 juta untuk pengungsi Rohingya. Uang tersebut dibelanjakan sejumlah barang seperti 1.000 kain sarung, makanan instan, peci, kebutuhan perempuan dan mengumpulkan baju layak pakai.
