|  | 

Berita Nasional

Taufiq R. Abdullah Tolak Penyuluh Dari TNI

Jakarta-Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Taufiq R. Abdullah secara tegas menolak rencana Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk merekut Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi tenaga penyuluh pertanian.

Anggota DPR dari Daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah VII yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Kebumen tersebut berasalan bahwa tenaga penyuluh yang ada masih cukup, tinggal bagaimana dikelola dan dikordinasikan secara maksimal.

“Negara punya penyuluh yang jumlahnya sangat besar. Berdasarkn undang-undang, penyuluh dikorinasikan oleh badan kordinasi penyuluh nasional yang kalau bisa dimaksimalkan bisa besar” kata Taufiq kepada fpkb online, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, (3/02/2015).

Dirinya mengaku kaget dengan rencana Menteri Pertanian yang mau melibatkan TNI untuk menjadi tenaga penyuluh. Dalam jangka pendek, rencana tersebut seolah bisa menyelesaikan masalah kekurangan kebutuhan penyuluh satu desa satu penyuluh, tetapi dalam jangka panjang akan menjadi problem. Sebab hal itu akan dapat mengembalikan bangkitnya meiliteristik sebagaimana terjadi di masa Orde Baru.

“Pengalaman selama 32 tahun lebih dibantu tentara. Semua lini kehidupan ini dibantu oleh tentara. Memang tentara itu punya spesifikasi yang tidak dimiliki oleh masyarakat sipil, sehingga kita kawatir cara-cara militeristik akan dikembalikan lagi” lanjutnya.

Untuk itu, Taufiq mengusulkan agar diberdayakan saja tenaga penyuluh yang sudah ada dari tiga kategori penyuluh, yaitu penyuluh pertanian, penyuluh kehutanan, dan penyuluh perikanan. Tinggal badan kordinasi penyuluh memberdayakan dan memaksimalkan tiga spesifikasi penyuluh saat ini dengan memberikan tambahan kemampuan teknis terkait dengan spesifikasinya.

“Tinggal misalnya, kalau dia dari penyuluh pertanian, kemudian ditambahi dengan kemampuan teknisnya dibidang pertanian dan perikanan”paparnya.

Hal lainnya yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah bagaimana memperkuat dan mewujudkan kedaulatan pangan serta memberdayakan petani. Sebab problem dibidang pertanian saat ini adalah kondisi petani kita yang masih lemah, keterbatasan lahan, teknologi, dan kurangnya akses pasar.

“Ketika petani bertanam padi, mereka hanya menabung uang yang tidak banyak bunganya. Maka petani butuh pendampingan, sehingga ketika bertani mereka bisa maksimal produksinya dan porblem pasca panen dapat diatasi”pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, untuk mengantisipasi kekurangan penyuluh pertanian dalam upaya swasembada pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah melakukan kesepakatan dengan TNI Angkatan Darat (AD). Ada 50 ribu Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari TNI Angkatan Darat (TNI AD) yang akan dikerahkan sebagai tenaga penyuluh pertanian di sentra-sentra produksi pertanian.(rouf)

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.