PKB Tak Keberatan Koalisi Jokowi-JK Bertambah Gemuk

Jakarta-Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar mengatakan, pihaknya tak keberatan jika koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla nantinya bertambah gemuk.
Menurut Marwan, penambahan dukungan dalam koalisi akan membawa dampak positif bagi efektivitas pemerintahan tersebut.
"Saya kira tidak ada persoalan. Justru pemerintahan dapat lebih efektif dan sistem presidensial kita memang dinaungi oleh multipartai," kata Marwan saat dijumpai di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2014) malam.
Marwan menjelaskan, saat ini memang ada beberapa partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memberi sinyal untuk bergabung dan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Pihaknya berjanji akan selalu terbuka menerima dukungan itu selama tak ada praktik transaksional yang melatarinya.
Meski begitu, anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK pada Pemilu Presiden 2014 itu enggan menyebut partai yang dia maksud. Pasalnya, semua masih dalam proses penjajakan dan akan semakin jelas ke depannya.
"Dukungan itu nantinya akan memudahkan Jokowi-JK dalam menjalankan program dalam merancang budgeting dan proses legislasi," ujarnya.
Pada Selasa (22/7/2014) malam, KPU menetapkan pasangan Jokowi-JK memenangi Pilpres 2014.
Mereka memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15 persen. Adapun pasangan Prabowo-Hatta yang menjadi rivalnya memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen.
Setelah hasil penghitungan suara itu diketahui, sejumlah partai yang semula mendukung Prabowo-Hatta mulai memberi sinyal mengalihkan dukungan untuk Jokowi-JK.
Pasangan Jokowi-JK didukung oleh empat parpol, yakni PDI Perjuangan (18,95 persen suara pemilu legislatif, 109 kursi DPR), Partai Nasdem (6,72 persen, 35 kursi DPR), Partai Kebangkitan Bangsa (9,04 persen, 47 kursi DPR), dan Partai Hanura (5,26 persen, 16 kursi DPR). Jika dijumlah, pasangan tersebut memperoleh dukungan 207 kursi DPR.
Adapun pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh enam parpol yang lolos ke DPR, yakni Partai Gerindra (11,81 persen, 73 kursi DPR), Partai Golkar (14,75 persen, 91 kursi DPR), Partai Amanat Nasional (7,59 persen, 49 kursi DPR), Partai Persatuan Pembangunan (6,53 persen, 39 kursi DPR), Partai Keadilan Sejahtera (6,79 persen, 40 kursi DPR), dan Partai Demokrat yang memperoleh 10,19 persen atau 61 kursi DPR. Jika dijumlah, koalisi tersebut didukung 353 kursi DPR.(kompas)