PKB: Ada Potensi Curang, Proses Pemilu Bisa Ganggu Ekonomi Nasional

Jakarta-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku tengah mewaspadai potensi kecurangan pada proses pemilihan umum presiden yang dikhawatirkan akan mengganggu dinamika sosial dan ekonomi dalam negeri.
Hal tersebut seperti dikatakan anggota tim pemenangan pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, Marwan Jafar, dalam acara berbuka bersama di Jakarta, Jumat (11/7).
Menurut dia, hasil penghitungan cepat (quick count) yang memenangkan pasangan Jokowi-JK diyakini tidak akan jauh berbeda dengan penghitungan manual Komisi Pemilihan Umum. "Jadi, tidak perlu lagi diributkan untuk menghambat Jokowi-JK. Sekarang ini ada indikasi untuk mencegah kemenangan yang (selisihnya) kurang lebih tujuh juta suara. Tetapi awas, ada potensi kecurangan," papar Ketua Fraksi PKB DPR ini.
Guna menghindari kericuhan yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi, sosial dan politik, maka kata Marwan, partai pendukung Jokowi-JK diminta untuk meningkatkan koordinasi dengan KPU. "Dia (KPU) harus independen dan profesional, sehingga tidak mencederai demokrasi dan partisipasi rakyat," tuturnya.
Dia menambahkan, partai-partai pendukung Jokowi-JK juga sudah diinstruksikan untuk mengawal KPU secara ketat, terutama dari sisi teknologi informasi. "Dari elit dan capres tertentu, mereka mengatakan bahwa pemilu ini belum selesai. Masih penghitungan suara. Kami berharap proses demokrasi lebih beradab dan berwibawa," imbuhnya.(ipotnews)