Dukung Langkah Besar Prabowo, Hanif Dhakiri Minta Danantara Dikelola Transparan, Profesional dan Berkelanjutan
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Badan Pengelola Investasi Danantara di Istana Negara kemarin (24 Februari 2025), menandai langkah besar dalam pengelolaan aset negara. Pemerintah berharap Danantara dapat mengoptimalkan aset BUMN, menarik investasi global, dan mempercepat pembangunan ekonomi nasional.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, M. Hanif Dhakiri, menyambut baik peluncuran Danantara dan menyebutnya sebagai niat baik dan komitmen bersejarah dari Presiden Prabowo.
"Saya menyambut baik peluncuran Danantara. Ini adalah niat baik dan komitmen bersejarah Presiden Prabowo untuk mengelola kekayaan negara secara produktif dan berkelanjutan. Kita wajib mendukungnya, harus menjaga dan mengawalnya", ujar Hanif usai acara.
Namun demikian, Hanif yang juga Wakil Ketua Umum DPP PKB menekankan pentingnya tata kelola yang transparan, profesional, dan berorientasi jangka panjang.
“Ini langkah maju dalam pengelolaan aset negara, tapi tantangannya besar. Danantara harus dikelola secara profesional dan bebas dari intervensi politik agar tidak menjadi masalah di kemudian hari dan membebani negara,” imbuhnya.
Dengan nilai aset yang diproyeksikan lebih dari 900 miliar dolar AS, Danantara digadang-gadang sebagai salah satu Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar di dunia. Lembaga ini akan berinvestasi di sektor strategis seperti energi hijau, infrastruktur, dan industri manufaktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Menteri Ketenagakerjaan RI (2014-2019) ini menegaskan Komisi XI DPR akan mengawasi kinerja Danantara agar tetap akuntabel dan transparan.
“Setiap keputusan investasi harus berbasis kajian yang matang dan jelas manfaatnya bagi rakyat. Kita tidak ingin ada kasus seperti 1MDB di Malaysia yang justru merugikan negara,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar Danantara menyeimbangkan portofolio investasinya antara proyek dalam negeri dan global. “Kita harus belajar dari pengalaman negara lain. Keseimbangan antara investasi domestik dan luar negeri itu penting agar SWF ini bisa bertahan dalam jangka panjang,” tambahnya.
Peluncuran Danantara menjadi tonggak baru bagi investasi negara. Namun, Hanif menegaskan bahwa keberhasilannya akan sangat ditentukan oleh implementasi di lapangan.
“Kita semua mendukung agar Danantara sukses, tapi kuncinya adalah tata kelola yang bersih dan investasi yang tepat sasaran. Ini bukan sekadar proyek prestisius, tapi harus benar-benar membawa manfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.
